Presiden Bush Sebut Islam &#039Fasis&#039

Klaim aparat keamanan Inggris soal rencana serangan terorisme terhadap penerbangan-penerbangan komersialnya, mulai dimanfaatkan Presiden AS, George W. Bush untuk meneruskan kampanye perangnya terhadap terorisme.

Dalam kunjungannya ke Green Bay, Winsconsin, Kamis (10/8) Bush mengatakan, meyakini bahwa sudah tidak ada lagi ancaman adalah sebuah kesalahan. Terbongkarnya rencana serangan ke pesawat-pesawat komersial Inggris, menurut Bush, merupakan peringatan bahwa AS masih berperang dengan para ‘fasis’ Islam yang akan menggunakan segala cara untuk menghancurkan AS.

"Rakyat Amerika perlu tahu bahwa kita hidup di dunia yang penuh bahaya, tapi pemerintah akan melakukan apa saja yang bisa dilakukan untuk melindungi rakyat dari bahaya-bahaya itu," ujar Bush.

Pemerintah AS memperketat keamanan lalu lintas penerbangan komersialnya menyusul klaim aparat keamanan Inggris berhasil menggagalkan rencana aksi terorisme terhadap pesawat-pesawat komersialnya. Sebagai langkah pengamanan, pemerintah AS melarang para penumpang membawa benda-benda berbentuk cairan bersama dengan tas tangan mereka.

Sejumlah pejabat AS mengklaim, sedikitnya ada sepuluh pesawat yang menjadi sasaran rencana peledakan. Tidak ada tanda-tanda rencana serangan ditujukan pada kota tertentu, tapi diduga rencana serangan itu akan terjadi pada penerbangan-penerbangan yang menuju ke kota-kota besar di AS.

Menteri Keamanan Nasional AS, Michel Chertoof mengatakan, rencana itu dilakukan oleh sebuah tim dengan anggota yang cukup banyak, berskala internasional. "Operasi tersebut ingin menimbulkan ledakan dan melibatkan pesawat yang cukup banyak," katanya.

Sementara itu, Pakistan mengklaim intelejennya telah berperan dalam membantu agen keamanan Inggris untuk menggagalkan rencana serangan itu, lewat kerjasama yang erat antara agen intelejen kedua negara itu.

Pakistan mengatakan, negaranya sudah mengambil langkah, namun belum ada konfirmasi apakah negara itu melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang dicurigai. Sebelumnya, Menlu Perancis, Nicolas Sarkozy mengatakan bahwa para pelaku yang dicurigai akan melakukan rencana serangan itu, penampilannya mirip orang Pakistan.
(ln/aljz)