Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh setuju rencana negara-negara Teluk (GCC) untuk mengundurkan diri. Pemimpin Yaman itu mengatakan menyetuju untuk turun dari kekuasaan melalui proses a transisi 30 hari. Persetujuan dicapai sesudah para pemimpin GCC melakukan dialog yang intensif dengan Ali.
Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh telah menyetujui kesepakatan dengan mediator negara-negara Teluk (GCC) yang akan mengatur transisi kekuasaan dalam minggu ini. Rencana transisi kekuasaan ini, sesudah berlangsug berminggu aksi protes yang dilakukan oleh oposisi.
Tariq Shami, seorang pembantu presiden, mengatakan kepada Al Jazeera pada hari Sabtu bahwa presiden telah setuju pada prinsipnya sebuah proposal dari negara-negara Teluk (GCC), di mana Saleh akan menyerahkan kekuasaannya.
Rencana GCC membantu Saleh menyerahkan pengunduran dirinya kepada parlemen dalam waktu 30 hari, dengan pemilihan presiden yang akan diselenggarakan dalam waktu dua bulan.
Shami mengatakan oposisi harus terlebih dulu menyetujui kesepakatan itu dalam rangka untuk Saleh untuk menerima rencana tersebut. "Presiden telah setuju dan menerima inisiatif GCC," katanya.
"Transisi kekuasaan di Yaman akan memakan waktu beberapa waktu. Perlu kesepakatan antara kekuatan-kekuatan nasional dan oposisi pada saat yang sama.. Hal ini akan terjadi dalam waktu 60 hari jika kita memiliki kesepakatan."
Gedung Putih menyambut Sabtu rencana lPresiden Yaman Ali Abdullah Saleh untuk mundur, dan mendesak semua pihak untuk "segera" melaksanakan transfer damai kekuasaan.
"Kami memuji pengumuman oleh Pemerintah Yaman dan oposisi bahwa mereka telah menerima perjanjian GCC-ditengahi untuk menyelesaikan krisis politik secara damai dan tertib," kata Jay Carney, juru bicara Gedung Putih.
Mohammed Qahtan, juru bicara oposisi, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa partai-partai oposisi juga menyambut kesepakatan. Dia mengatakan dasar kepercayaan adalah kurang bagi oposisi untuk bergabung dengan pemerintah persatuan nasional, tetapi ia mengatakan oposisi akan memulai percakapan terlepas.
"Wakil presiden akan mengambil alih untuk jangka waktu tertentu dan kemudian kita akan melihat apa yang terjadi," katanya. (mh/aljz)
‘