Presiden Ali Abdullah Saleh Hengkang ke Saudi

Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, tiba di Riyadh untuk perawatan medis, sehari setelah dia terluka dalam serangan terhadap kompleks Istana di ibukota Sana’a, ungkap pejabat Kerajaan Saudi.

"Presiden Yaman telah tiba bersama dengan para pejabat dan warga yang mengalami cedera untuk melakukan pengobatan di Arab Saudi," kata pengadilan kerajaan pada hari Minggu.

Saleh akan dirawat akibat luka yang dialaminya oleh serangan rudal yang mengenai komplek Istana Presiden pada hari Jumat. Eskalasi perang saudara itu memuncak ketika pasukan dari kelompok-kelompok suku yang dipimpin Shadiq al Ahmar, tidak lagi mau berdamai dengan Presiden Yaman, karena sebelumnya pasukan Saleh telah membunuh utusan dari suku Hashed yang menjadi mediator.

Wartawan Al Jazeera mendapatkan konfirmsi Ali Abdullah Saleh telah tiba di Pangkalan Udara King Khalid di Riyadh dan telah dipindahkan ke rumah sakit militer.

Pemimpin Yaman itu menderita "luka bakar dan goresan pada wajah dan dada," ujar seorang pejabat Saudi. Menurut informasi dari Rumah Sakit Militer Ali Abdullah Saleh menderita "Luka ringan di bagian belakang kepala."

Sementara itu, sumber mengatakan kepada Al Jazeera bahwa wakil presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi telah mengambil alih sebagai penjabat presiden dan panglima tertinggi angkatan bersenjata.

Cidera Saleh telah menjadi masalah spekulasi. Ketika roket menghantam masjid di kompleks presiden dan pecah mimbar, ia dikelilingi oleh pejabat pemerintah senior dan pengawal.

11 pengawal meninggal, dan lima pejabat berdiri di dekatnya luka parah dan dibawa ke Arab Saudi. Presiden menyampaikan alamat audio sesudahnya, suaranya bekerja, dengan hanya sebuah foto lama ditampilkan.

Gencatan Senjata

Sebelumnya pada hari Sabtu, kata sumber pemimpin suku Hashed Shadiq al Ahmar setuju melakukan gencatan senjata dengan pemerintah selama seminggu. Gencatan senjata itu ditengahi oleh pemerintah Kerajaan Saudi.

Kalangan oposisi mendesak segera dilakukan pengalihan kekuasaan dan membentuk pemrintahan baru, sampai menjelang pemilu yang dijadwalkan. (mh/aljz)