Presiden Ahmadinejad: Sanksi dan Ancaman terhadap Iran Cuma Secarik Kertas Rongsokan

Presiden Iran Ahmadinejad menyatakan bahwa negara Iran mempunyai dua misi utama. Ia juga mengecam sanksi dan ancaman Dewan Keamanan PBB terhadap Iran dan menyebut sanksi serta ancaman itu tidak lebih dari secarik kertas rongsokan.

"Kita punya dua misi, membangun Iran yang Islami dan mengerahkan segala daya upaya untuk mengubah kepemimpinan di dunia ini. Kita harus mencapai misi kita ini semampu kita, " kata Ahmadinejad seperti dilansir kantor berita Fars.

"Bangsa Iran tidak boleh menyerah sampai kepemimpinan dunia yang korup dihapuskan. Musuh kita selayaknya tahu, bahwa ancaman, sanksi, tekanan politik dan ekonomi tidak bisa memaksa bangsa kita untuk tunduk."

"Resolusi-resolusi yang diberlakukan terhadap Iran adalah… kertas-kertas rongsokan. Rakyat Iran adalah orang-orang yang cinta perdamaian dan mau berdialog dengan cara yang fair, tapi mereka tidak ada tawar menawar atas hak-hak mereka, " tandas Ahmadinejad

Presiden Iran mengungkapkan hal tersebut usai bertemu dengan Presiden Senegal, Abdoulaye Wade di provinsi Mashhad, timur laut Iran. Pada kesempatan itu, Ahmadinejad juga menyerukan negara-negara di dunia agar mengambil tindakan terhadap Israel

Ia menilai Israel dan sekutu-sekutunya terus melakukan kejahatan, namun mereka tidak akan pernah mendapatkan apa yang mereka inginkan, yaitu memegang kontrol dunia.

"Rejim Zionis dan sekutu-sekutunya melakukan taktik-taktik apapun dengan harapan bisa menemukan keselamatan, tapi semua taktik mereka tidak berhasil, " tukas Ahmadinejad.

Ia juga menegaskan bahwa rejim Zionis Israel tidak akan menjajah Palestina selamanya. "Satu-satunya solusi bagi krisis Palestina adalah, memberikan kebebasan bagi bangsa Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri, " sambungnya.

Lebih lanjut Presiden Iran mengatakan, krisis kemanusian yang terjadi di daerah pendudukan Palestina adalah persoalan yang paling besar dan rumit. Masalah Palestina, kata Ahmadinejad, menjadi ujian bagi negara-negara yang selama ini menggembargemborkan demokrasi, kebebasan dan hak asasi manusia, dalam mengambil langkah guna menyelesaikan persoalan Palestina. (ln/presstv/alaraby)

Presiden Ahmadinejad: Sanksi dan Ancaman terhadap Iran Cuma Secarik Kertas Rongsokan

Presiden Iran Ahmadinejad menyatakan bahwa negara Iran mempunyai dua misi utama. Ia juga mengecam sanksi dan ancaman Dewan Keamanan PBB terhadap Iran dan menyebut sanksi serta ancaman itu tidak lebih dari secarik kertas rongsokan.

"Kita punya dua misi, membangun Iran yang Islami dan mengerahkan segala daya upaya untuk mengubah kepemimpinan di dunia ini. Kita harus mencapai misi kita ini semampu kita, " kata Ahmadinejad seperti dilansir kantor berita Fars.

"Bangsa Iran tidak boleh menyerah sampai kepemimpinan dunia yang korup dihapuskan. Musuh kita selayaknya tahu, bahwa ancaman, sanksi, tekanan politik dan ekonomi tidak bisa memaksa bangsa kita untuk tunduk."

"Resolusi-resolusi yang diberlakukan terhadap Iran adalah… kertas-kertas rongsokan. Rakyat Iran adalah orang-orang yang cinta perdamaian dan mau berdialog dengan cara yang fair, tapi mereka tidak ada tawar menawar atas hak-hak mereka, " tandas Ahmadinejad

Presiden Iran mengungkapkan hal tersebut usai bertemu dengan Presiden Senegal, Abdoulaye Wade di provinsi Mashhad, timur laut Iran. Pada kesempatan itu, Ahmadinejad juga menyerukan negara-negara di dunia agar mengambil tindakan terhadap Israel

Ia menilai Israel dan sekutu-sekutunya terus melakukan kejahatan, namun mereka tidak akan pernah mendapatkan apa yang mereka inginkan, yaitu memegang kontrol dunia.

"Rejim Zionis dan sekutu-sekutunya melakukan taktik-taktik apapun dengan harapan bisa menemukan keselamatan, tapi semua taktik mereka tidak berhasil, " tukas Ahmadinejad.

Ia juga menegaskan bahwa rejim Zionis Israel tidak akan menjajah Palestina selamanya. "Satu-satunya solusi bagi krisis Palestina adalah, memberikan kebebasan bagi bangsa Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri, " sambungnya.

Lebih lanjut Presiden Iran mengatakan, krisis kemanusian yang terjadi di daerah pendudukan Palestina adalah persoalan yang paling besar dan rumit. Masalah Palestina, kata Ahmadinejad, menjadi ujian bagi negara-negara yang selama ini menggembargemborkan demokrasi, kebebasan dan hak asasi manusia, dalam mengambil langkah guna menyelesaikan persoalan Palestina. (ln/presstv/alaraby)