Michel Djaotodia, Presiden Republik Afrika Tengah, menuduh Francois Bozize yang merupakan Presiden yang digulingkan, telah mendanai sebuah milisi yang disebut “Penentang-Balaka”, yang dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan ratusan Muslim di Negara tersebut. Ia menjelaskan bahwa ia berkeinginan untuk melakukan negosiasi dengan milisi itu, untuk mengembalikan perdamaian dan stabilitas Negara.
Perlu dicatat bahwa Amnesty Internasional mengatakan para pemberontak di Republik Afrika Tengah telah membunuh ribuan orang selama dua hari dalam tindakan balas dendam terhadap Negara, dan jumlah itu dua kali lipat dari yang diumumkan oleh PBB.
Dan Amnesty International menyebut bahwa peristiwa yang terjadi terakhir ini di Afrika Tengah sebagai “kejahatan Perang”. (hr/im)