Presiden Afghanistan Hamid Karzai memecat kepala intelijen negara itu, dalam perombakan kabinet yang terbaru, yang dikecam oleh sejumlah anggota parlemen.
Karzai hari Rabu kemarin (29/8) mengucapkan terima kasih kepada Rahmatullah Nabil yang telah menjabat sebagai Dirjen Keamanan Nasional Afghanistan selama dua tahun. Menurut Karzai, Nabil akan segera diangkat menjadi duta besar.
Kantor Karzai mengatakan, keputusan itu sesuai dengan kebijakan Karzai bahwa kepala intelijen tidak boleh menjabat lebih dari dua tahun.
Sejumlah anggota parlemen mengecam keputusan untuk memecat Nabil.
Farkhunda Zahra Nadari, anggota majelis rendah parlemen dari propinsi Kabul, mengatakan, Rabu, Nabil diberhentikan karena politik internal di Afghanistan atau isu etnis. Ia mengatakan, ia cemas, kebijakan Afghanistan kemungkinan dipengaruhi oleh pihak asing. Nadari tidak secara detil menyebut pengaruh asing tersebut.
Pemecatan kepala intelijen Afghanistan itu terjadi beberapa pekan setelah parlemen memutuskan untuk memecat Menteri Pertahanan Abdul Rahim Wardak dan Menteri Dalam Negeri Bismillah Khan Mohammad karena gagal menciptakan keamanan dan melindungi para pejabat tinggi.
Para pejabat Afghanistan mengatakan kepada wartawan, Karzai diyakini akan mencalonkan Mohammad menjadi menteri pertahanan baru, dan Wakil Menteri Dalam Negeri Musthaba Patang sebagai menteri dalam negeri baru. Menteri Urusan Kesukuan dan Perbatasan Asadullah Khalid diduga akan dicalonkan menjadi kepala intelijen baru.(fq/voa)