Presiden Abbas Hentikan Negosiasi dengan Israel, Dunia Cuma Bisa Mengecam Israel

Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan menghentikan sementara negosiasi dengan Israel, menyusul serangan brutal rejim Zionis itu ke Jalur Ghaza, yang sudah memasuki hari keenam dan telah membunuh lebih dari 100 warga Jalur Ghaza yang tak berdosa, termasuk kaum perempuan dan anak-anak.

Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina dalam pernyataannya dari Ramallah, Tepi Barat mengatakan bahwa Abbas telah memerintahkan agar semua negosiasi dan kontak di semua level dengan Israel dihentikan, sampai Israel menghentikan serangannya yang keji terhadap bangsa Palestina.

Sejumlah negara dunia, termasuk Paus Vatikan dan PBB cuma bisa menyerukan agar Israel menghentikan serangannya ke Jalur Ghaza, tanpa berani mengambil tindakan tegas terhadap Israel.

Negara Slovenia, yang kini memegang jabatan Presiden Uni Eropa secara resmi mengecam serangan brutal Israel. "Kepresidenan Uni Eropa menolak hukuman kolektif Israel terhadap warga Ghaza. Serangan itu merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional, " demikian bunyi pernyataan kepresidenan Uni Eropa.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon juga tidak mampu bersikap tegas terhadap negara anggotanya, Israel dan terkesan tetap menyalahkan para pejuang Palestina yang menembakkan roketnya ke wilayah Israel, bahkan menyebutnya sebagai tindakan terorisme.

"Diakui, hak Israel untuk mempertahankan diri. Saya juga mengutuk penggunaan kekuatan yang massif dan tidak proporsional yang telah membunuh dan melukai begitu banyak warga sipil, termasuk anak-anak. Saya serukan Israel untuk menghentikan serangan semacam itu, " kata Ki-moon.

Ia melanjutkan, "Saya juga mengecam serangan-serangan roket Palestina dan meminta mereka segera menghentikan tindakan terorisme."

Israel, lewat Menteri Pertahanannya Ehud Barak sudah menegaskan bahwa mereka tidak akan menghentikan agresinya ke Jalur Ghaza. Malah mengatakan bahwa militer Israel akan melakukan operasi serangan yang lebih agresif. Israel beralasan bahwa serangan brutalnya ke Jalur Ghaza adalah upaya untuk melindungi rakyatnya dari roket-roket pejuang Palestina. Padahal roket-roket yang ditembakkan para pejuang Palestina, adalah balasan atas serangan-serangan Israel yang kerap dilakukan ke Jalur Ghaza.

Sementara itu, Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatullah Syed Ali Khamenei mengecam dunia Islam yang membisu atas kekejaman Israel di Palestina. Ia menyerukan agar bangsa-bangsa Muslim bangkit melakukan perlawanan atas kejahatan keji yang dilakukan oleh rejim Zionis Israel. Setidaknya menunjukkan kemarahannya.

Syed Ali Khamenei mengecam Eropa dan AS yang dinilai ikut memberikan kontribusi atas tragedi berdarah di Palestina. "Apakah orang-orang Amerika tahu bahwa para pemimpin negaranya telah mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan demi memuaskan rejim Zionis. Apakah negara-negara Eropa menyadari pengaruh para kapitalis Zionis yang telah mengubah cara berpikir para politisi mereka?" tandas Khamenei.

Lebih lanjut pemimpin spiritual Iran itu mengatakan, bukan sebuah kebetulan serangan Israel bersamaan dengan dicetak ulangnya kartun-kartun yang melecehkan Nabi Muhammad Saw oleh media massa Barat. Tindakan-tindakan itu, kata Khamenei, adalah upaya untuk memojokkan Islam yang telah membuat takut kekuatan-kekuatan yang berambisi meng-hegemoni dunia Islam.(ln/aljz/presstv)