Sayap militer Popular Resistance Committees, An-Nasser Salah Addin Brigades, Rabu kemarin (17/10) mengaku bertanggungjawab atas diluncurkannya dua roket ke wilayah pendudukan Zionis-Israel di Netiv Ha’asara, yang berada di dekat perbatasan Jalur Gaza.
Serangan itu menurut keterangan dari PRC, berhasil merusak sebuah rumah kaca milik warga Yahudi yang tinggal di wilayah pendudukan. Tidak disebutkan jumlah korban yang jatuh.
Sementara itu di Nablus, ribuan orang dikabarkan turut mengiringi pemakaman dua warga Palestina yang menjadi korban tentara Israel sehari sebelumnya. Keduanya adalah Pimpinan Brigade Al-Aqsha yang merupakan salah satu sayap militer Fatah bernama Basim Abu Sirriyya atau yang biasa disapa Al-Ghaddafi, dan seorang lanjut usia berusia 70 tahun bernama Zaid Abu Shakir. Prosesi pemakaman dimulai dari Rumah Sakit Rafidia di Nablus dan diikuti sejumlah pejuang dan aktivis Brigade Al-Aqsha. Selain takbir, sepanjang jalan mereka juga meneriakkan kalimat-kalimat yang menyatakan Zionis-Israel harus dienyahkan dari Bumi Palestina.
Ironisnya, di saat yang sama, Pimpinan Kelompok Fatah, Presiden Palestina Mahmud Abbas tengah menemani dan melayani Menlu AS Condoleeza Rice yang berkunjung ke Betlehem dalam rangka persiapan Pertemuan Musim Gugur yang diboikot oleh rakyat Palestina sendiri. (Rizki/MNA)