Aroma perang terhadap Iran makin santer saja. Kali ini pernyataan keras muncul dari Menlu Prancis Bernard Kouchner. Ia menyatakan negaranya harus bersiap untuk kemungkinan terlibat dalam perang melawan Iran. Kemungkinan itu menurutnya harus diantisipasi lantaran hingga saat ini Iran masih belum mau menyepakati pakta internasional terkait nuklir. Meski ada perkembangan, namun menurut Menlu Prancis, hal itu tidak terlalu signifikan.
Untuk menambah tekanan terhadap Iran, Bernard Kouchner mengatakan dalam wawancaranya dengan siaran tv Prancis RTL dan LCA, “Kekuatan bear dunia harus lebih menekan Iran dengan menambah hukuman terhadap Iran, supaya memperlihatkan keseriusan dunia menahan republik Islam Iran memiliki bom nuklir. ” Ia juga mengatakan pihaknya telah meminta seluruh institusi Prancis untuk tidak terlibat dalam interaksi apapun dengan Iran.
“Kita harus bersiap terhadap kemungkinan terburuk. Dan kemungkinan terburuk itu adalah.. perang, ” ujar Bernard Kouchner. Ketika ia ditanya tentang persiapan apa yang harus dilakukan ia menjawab, bahwa secara normal kita harus bersiap menghadapi semua kondisi. Ia menambahkan, “Kita mempersiapkan diri dengan berupaya meletakkan sejumlah langkah yang merupakan otoritas pimpinan militer. Tapi apa yang dikhawatirkan itu bisa saja terjadi besok. ”
Hingga saat ini Teheran masih tetap menyatakan penolakannya untuk mengembangkan uranium dengan alasan, bahwa mereka hanya ingin memperdalam teknologi nuklir saja guna pembangkit listrik dan tidak untuk senjata nuklir. Iran menolak permintan Dewan keamanan PBB yang berulangkali agar pihaknya menghentikan proyek pengembangan uranium dan berbagai proyek yang bisa mengarah pada pembuatan senjata nuklir.
Pernyataan Bernard Kouchner dikeluarkan setelah pernyataan tajam yang disampaikan oleh Presiden Prancis Nicolas Sarkozy yang mengatakan sebelumnya, bahwa di antara misi luar negeri Prancis adalah memberi tekanan kuat pada Iran sebagai alternatif satu-satunya, agar Iran tidak bisa memproduksi bom nuklir, atau bila tidak, maka operasi militer atas Iran. (na-str/albwb)