Kementerian pertahanan Perancis telah memutuskan untuk membeli pesawat tempur Heron TP dari Tel Aviv, Israel.
Keputusan itu, ditetapkan minggu lalu, akan mengakhiri larangan 42 tahun penjualan senjata ke Israel yang diputuskan oleh Presiden Prancis Charles de Gaulle, demikian Ha’aretz melaporkan.
De Gaulle menyatakan larangan penjualan senjata ke Israel pada tanggal 2 Juni 1967, hanya tiga hari setelah Perang Enam-Hari yang dilakukan oleh Israel dimulai.
Israel pada saat itu membeli beberapa jet Mirage dan kapal rudal dari Prancis. Namun, karena larangan itu diberlakukan, Israel tidak pernah menerima peralatan militer itu.
De Gaulle dan pemerintah Prancis pada waktu itu telah memperingatkan Israel bahwa adalah sebuah kesalahan bagi Israel untuk menduduki Jalur Gaza dan Tepi Barat. Prancis lebih lanjut menolak untuk mengakui kontrol Israel atas Yerusalem.
Dan sekarang, langkah untuk membeli pesawat siluman dari Israel menandai pergeseran dalam kebijakan Paris terhadap Tel Aviv.
Bahkan hal ini akan menjadi pertama kalinya pesawat tak berawak, yang diproduksi oleh Industri Aerospace Israel, dibeli oleh negara asing.
Industri Aerospace Israel belum menolak untuk mengomentari kesepakatan tersebut. Sementara seorang pejabat keamanan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa kesepakatan itu sebagai sebuah "lingkaran dan sangat historis"
Heron TP diduga telah digunakan untuk pertama kalinya pada Januari 2009 ketika Israel melancarkan perang di Jalur Gaza.
Serangan itu menewaskan lebih dari 1.400 warga Palestina, kebanyakan warga sipil dan menyebabkan ribuan lainnya terluka. Sekira USD 1,6 miliar kerusakan di bidang perekonomian terjadi di Gaza. (sa/presstv)