Prancis Lindungi Tokoh Anti-Islam

Prancis menyatakan siap membantu menggalang dana dari Eropa untuk biaya perlindungan terhadap tokoh anti-Islam Hirsi Ali.

Hirsi mengajukan proposal biaya untuk kepentingan keamanannya itu setelah Belanda pada bulan Oktober lalu menghentikan biaya keamanan Hirsi sebesar 2, 9 juta dollar dan negara AS menolak memberikan bantuan dana buat Hirsi.

Belanda menghentikan biaya keamanan untuk Hirsi, setelah mantan anggota parlemen Belanda itu pindah ke AS untuk bergabung ke dengan sebuah lembaga think-tank American Enterprise Institute (AEI) pada tahun 2006.

Juru bicara Hirsi, Ingrid Pouw mengatakan, anggota dewan legislatif Prancis sudah membuat mosi dukungan terhadap Hirsi ke Parlemen Eropa dan akan membahasnya pada Kamis (14/2). Mosi itu berisi proposal dana untuk membiayai perlindungan terhadap Hirsi Ali, warga negara Belanda asal Somalia yang pernah terpilih menjadi anggota parlemen Belanda karena pernyataan-pernyataannya yang anti-Islam.

Menteri muda hak asasi manusia Rama Yade-muslim Prancis yang juga keturunan Afrika-mengatakan Presiden Sarkozy telah menegaskan akan memanfaatkan jabatannya sebagai Presiden Uni Eropa untuk menggolkan permohonan dana yang akan digunakan untuk melindungi orang yang terancam, semacam Hirsi Ali. Padahal Hirsi Ali terancam karena pernyataan-pernyataannya yang kerap melecehkan Islam.

Selain akan memberikan dana, sejumlah politisi dan menteri di Prancis, juga mendukung keinginan Hirsi yang ingin menjadi warga negara Prancis. Dalam sebuah pertemuan dengan para pendukungnya di Paris, Hirsi mengatakan, "Saya merasa terhormat jika terbuka kemungkinan menjadi orang Prancis. Saya butuh pertolongan Anda." (ln/iol)