Jajak pendapat yang hasilnya diumumkan harian terkenal Israel, Ha’aretz, Jum’at (11/8) menunjukan bahwa terus meningkatnya jumlah korban yang tewas dan terluka di kalangan Israel, serta serangan roket Hizbullah yang tiada henti telah menurunkan popularitas PM Israel Ehud Olmert dan Menteri Pertahanan Israel Amir Peretz di kalangan warga Israel.
Bahkan dalam berita utamanya, harian Ha’aretz memasang judul “Olmert Harus Pergi”.
Berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilansir Ha’aretz ini, hanya 48% warga Israel yang puas dan mendukung langkah agresi Olmert saat ini. Jumlah ini menurun dari hasil jajak pendapat di awal agresi di mana 75% warga Israel menyatakan dukungannya terhadap agresi ke Libanon.
Sementara itu dari hasil jajak pendapat ini juga menunjukan bahwa popularitas Menteri Pertahanan Israel Amir Peretz menurun dari 65% menjadi 37%.
Ha’aretz mengatakan, tidak mungkin Olmert menceburkan seluruh rakyat dalam perang untuk mendapatkan kemenangan dan yang terjadi pada akhirnya adalah kekalahan, sementara setelah itu dia tetap berkuasa.
Hasil jajak pendapat ini juga menyebutkan bahwa tidak lebih dari 20% saja warga Israel yang mengungkapkan bahwa negaranya akan menang di akhir perang yang tengah berlangsung saat ini.
Para pengamat mengatakan bahwa terus berlanjutnya perang yang telah dimulai sejak 12 Juli lalu dan terus bertambahnya korban tewas dan terluka di kalangan Israel, serta serangan roket tanpa henti oleh pejuang Hizbullah ke wilayah utara Israel, adalah sebab utama yang menurunkan popularitas Olmert dan Peretz.
Hingga Jum’at (11/8), agresi yang dilancarkan Zionis Israel ke Libanon selatan telah mengakibatkan sedikitnya 122 orang Israel tewas dan tidak kurang dari 1.018 orang Libanon gugur. Perang ini juga telah mengakibatkan lumpuhnya kehidupan di wilayah Israel utara. Setidaknya tidak kurang dari sepertiga warganya atau sekitar satu juta jiwa telah mengungsi. (was/aljzr)