Apa kabarnya mantan perdana menteri Israel Ariel Sharon? Sejak diberitakan koma pada 4 Januari 2005 lalu akibat serangan stroke yang hebat, berita-berita tentang perkembangan kesehatan Sharon hampir tidak terdengar lagi.
Sampai detik inipun tidak jelas bagaimana kondisi kesehatan Sharon, apakah makin membaik atau masih dalam kondisi koma. Jika masih koma, itu artinya sudah dua tahun Sharon berada dalam kondisi antara hidup dan mati.
Uniknya, sebuah polling yang digelar sebuah institusi independen Motagem terhadap 504 orang Yahudi menunjukkan bahwa banyak responden dari kalangan Yahudi sama sekali tidak bersimpati pada Sharon.
Surat kabar terbitan Libanon Al-Akhbar yang memuat hasil polling tersebut melaporkan, mayoritas responden mengatakan, kondisi Sharon sekarang adalah "hukuman dari Tuhan" atas keputusannya menutup pemukiman-pemukiman dan menarik pemukim-pemukim Yahudi dari Ghaza.
Polling yang digelar atas pesanan kelompok ekstrim Yahudi, Israel Relief itu mengajukan pertanyaan utama "Apakah Anda percaya bahwa memburuknya kondisi Sharon disebabkan karena ditariknya 8. 000 pemukim Yahudi keluar dari Ghaza pada tahun 2005? Ternyata, 58 persen responden dari kalangan Yahudi yang taat menjawab "Ya." Namun, ketika pertanyaan yang sama diajukan pada responden dari kelompok Yahudi yang tidak taat, 73 persen menjawab "Tidak" percaya.
Terkait kondisi Sharon, seorang rabbi Yahudi yang juga anggota gerakan Israel Relief mengatakan, nasib Sharon tidak jelas. "Dia tidak akan bersama kami, baik di bumi maupun di akhirat. Dia (Sharon) jelas-jelas tidak diinginkan di dua tempat itu, " kata sang rabbi. (ln/al-arby)