Survei terbaru yang dilakukan situs WorldPublicOpinion tentang peristiwa 11 September 2001 di AS menunjukkan, lebih dari 50 persen responden menolak keterangan resmi AS yang mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh kelompok al-Qaidah.
Dalam hasil survei yang dirilis Rabu (10/9) malam itu, sebagian besar responden menyatakan masih jauh bagi AS, agar keterangan resminya itu bisa diterima secara umum. Hanya 46 persen responden yang menyebut al-Qaidah memang berada di balik insiden yang merobohkan menara kembar gedung World Trade Center di New York, 25 persen responden menyatakan tidak tahu dan 15 persen responden meyakini pemerintah AS sendiri yang mendalangi serangan, yang menjadi dalih AS dalam kampanye "perang melawan teror"nya.
Survei bertema "Who Do You Think was Behind the 9/11 Attacks" ini melibatkan lebih dari 16.000 responden dari berbagai belahan dunia. Dari survei ini juga diketahui, 7 persen responden meyakini Israel yang berada di balik insiden 11 September 2001.
Sementara itu seorang anggota parlemen Eropa wakil Italia, Giulietto Chiesa mengungkapkan informasi terbaru tentang peristiwa itu. Ia mengatakan, insiden yang menewaskan lebih dari 2.900 orang itu adalah hasil konspirasi matang agen-agen rahasia negara AS, Pakistan dan Arab SAudi.
Chiesa juga mempertanyakan keabsahan versi AS tentang pelaku dan peristiwa serangan 11 September. "Siapa yang tahu apa yang terjadi? 99 persen dokumen yang terkait dengan peristiwa ini dinyatakan sebagai dokumen rahasia, " ujar Chiesa pada RIA Novosti, Selasa kemarin.
Chisea membuat film dokumenter sendiri tentang peristiwa serangan 11 September 2001 di AS. Film yang diberi judul Zero itu akan disiarkan di televisi Rusia berdasarkan kumpulan-kumpulan essei yang berhasil menarik perhatian publik di Italia sejak essei-essei itu dipublikasikan pertama kali pada tahun 2007.
Film itu menampilkan tokoh-tokoh terkemuka termasuk novelis Gore Vidal, penulis skenario Dario Fo dan pensiunan profesor bidang filosofi asal AS, David Ray Griffin. Ditampilkan pula keterangan dari para petugas kontrol penerbangan, dari pilot-pilot angkatan udara AS, para komandan militer dan ahli-ahli fisika dalam film yang secara kritis mengedepankan opini-opini yang berbeda tentang kejadian 11 September.(ln/aljz/prtv)