Sebuah polling yang dilakukan Maurice de Hond menunjukkan mayoritas masyarakat Belanda menentang wacana pelarangan al-Quran di Negeri Kincir Angin itu. Sekitar 75 persen responden menyatakan, Belanda tidak perlu melarang al-Quran.
Wacana larangan al-Quran dilontarkan oleh anggota legislatif Belanda Geert Wilders beberapa waktu lalu. Selama ini, Wilders memang dikenal kerap melontarkan pernyataan-pernyataan anti-Islam. Ia menuding umat Islam di Belanda tidak mampu berintegrasi dan secara terbuka, Wilders menolak masuknya Turki ke Uni Eropa.
Wilders menyebut al-Quran sebagai "Kitab Fasis" dan menyamakannya dengan buku "Mein Kampf" yang berisi pemikiran-pemikiran Adolf Hitler. Dalam artikelnya di sebuah surat kabar, Wilders menulis, "Larang kitab (al-Quran) yang buruk ini, seperti "Mein Kampf" dilarang. "
Wilders juga mengatakan bahwa al-Quran menjadi sumber inspirasi bagi manusia untuk melakukan kekerasan. Oleh sebab itu, al-Quran tidak boleh digunakan di Belanda.
Menanggapi pernyataan provokatif Wilders, Ayhan Tonca, ketua Dutch Muslim Organizations mengatakan bahwa ide larangan itu sungguh menggelikan. Menurutnya, Wilders cuma cari sensasi untuk mendapatkan perhatian dari media massa. (ln/Islamicity)