Margari Hill, direktur pelaksana Muslim Anti-Racism Collaborative mengatakan, penggunaan kata assalammualaikum adalah hal biasa yang disampaikan Muslim setiap hari. Kata ini bersifat orisinal dan meneguhkan.
“Bagi Muslim yang menggunakan kata ini untuk mendoakan kebaikan menurut keimanan, ini merupakan kata yang natural,” ujarnya. “Setiap hari mereka memakainya. Saya melihat Muslim. Saya pun memberikan salam. Bahkan saya kerap menggunakan (kata ini) saat di depan massa,” katanya menambahkan.
Praktik pemberian salam tak hanya di Islam. Umat Yahudi juga mempunyai salam sendiri. Dalam bahasa hebrew juga disebut shalom aleichem atau aleichem shalom.
Adapun alhamdulillah merupakan kata bentuk kerendahan hati seorang Muslim. Kata-kata ini juga menjadi bahasa lisan warga Afro-Amerika dan memengaruhi musik hip hop. “Kita juga tak memejamkan mata ketika warga Kristiani memakai kata-kata sesuai keimanan mereka dalam pidato,” ujar Hill.
Menurut Hoda Hawa dari Muslim Public Affairs Council, penggunaan kata yang disampaikan Omar tak ada bedanya dengan anggota kongres atau tokoh publik yang mengucapkan terima kasih ke Tuhan atas keberhasilan ini.
Hawa berpendapat, terpilihnya Omar membuat keberagaman komunitas terwakili di Kongres AS. “Kehadirannya merupakan inspirasi bagi Muslim Amerika yang tertarik menjadi politikus.”
Omar merupakan seorang imigran Somalia berusia 36 tahun. Ia berimigrasi ke AS saat remaja. Omar mengalahkan kandidat dari Partai Republik Jennifer Zielinski.
Distrik Minnesota telah memungkinkan politik progresif untuk berkembang. Omar terpilih sebagai kandidat Demokrat di distrik yang berhaluan kiri ini dengan program kesehatan untuk semua, upah minimum 15 dolar AS, dan kuliah gratis.
Omar mengatakan, “politik ketakutan” yang ditawarkan oleh Presiden Trump memotivasinya untuk ikut dalam pemilihan ini.