Polisi Tunisia pada Rabu kemarin (12/9) menembakkan gas air mata untuk membubarkan ratusan demonstran Salafi di luar kedutaan besar AS di ibukota Tunis yang berkumpul untuk mengutuk sebuah film yang dianggap menghina Islam, seorang fotografer AFP melaporkan.
Dia mengatakan pasukan keamanan datang pada saat demonstran, diperkirakan berjumlah 300 orang, mulai mencoba menerobos gerbang kompleks kedutaan setelah melakukan aksi damai selama beberapa jam di luar kedutaan.
Seorang fotografer AFP mengatakan, demonstran pria dan wanita membawa bendera Tauhid berwarna hitam dan putih berkumpul di luar kompleks diplomatik.
Polisi mengerahkan bala bantuan di kedutaan dengan sebuah kendaraan militer berdiri di luar penjaga dan unit sepeda motor yang patroli di wilayah tersebut.
Sebuah sumber di dalam kompleks kedutaan mengatakan kepada AFP bahwa mereka bekerja seperti biasa pada hari Rabu kemarin meskipun terjadi aksi kekerasan di Libya dan Mesir.(fq/afp)
