Sebuah operasi langka dari pihak keamanan terjadi di Tunisia. Beriringan dengan dimulainya tahun ajaran baru, sejumlah pasukan pengamanan melabrak berbagai toko tempat penjualan alat-alat sekolah dan toko mainan. Toko yang mereka obrak abrik, khususnya yang memasang gambar boneka. Lho, salah apa boneka?
Ya, boneka. Boneka Fulla tepatnya. Boneka itu saat ini sedang trend di kalangan murid-murid sekolah, khususnya sekolah dasar. Banyak murid yang membeli dan membicarakan boneka yang mereka sukai tersebut. Lalu, apa hubungannya boneka dengan pihak keamanan Tunisia merangsek toko-toko yang menjual boneka Fulla? Jawabannya, mungkin terkesan lucu tapi konyol; karena boneka itu memakai jilbab. Jilbab pada boneka Fulla dianggap melanggar undang-undang Tunis yang memang melarang penggunaan pakaian Muslimah. Maka, boneka Fulla yang memakai jilbab itu, dianggap turut menyerukan penggunaan pakaian sektarian. Di situlah letak ke-“haram”-an boneka tersebut, menurut aparat keamanan Tunis.
Hingga kini, pemerintah Tunis masih memberlakukan larangan bagi seluruh pelajar berjilbab untuk mengikuti pelajaran di sekolah maupun di bangku perguruan tinggi. Bukan hanya itu, baru-baru ini ada kasus dua orang mahasiswa berjanggut juga terancam dilarang ikut pelajaran di Tunis.
Menurut para penjaga toko, “Aparat keamanan menyerang toko mereka untuk memeriksa dan menyita barang-barang dagangan boneka Fula dengan dalih menyebarkan anjuran pakaian sektarian. Karena jilbab pun dilarang di Tunis.” Tapi umumnya, para pedagang berang dengan sikap aparat seperti itu karena memberi kerugian besar pada mereka, meskipun mereka tak bisa berbuat apa-apa.
Kolomnis Tunis, Abdullah Az-Zawary, mengatakan, “Saya kini khawatir pada sejumlah murid yang membawa tas sekolah bergambar boneka berjilbab Fula, jika kemudian mereka menjadi objek penyitaan aparat keamanan.” Az-Zawary juga menyatakan dirinya khawatir bila kondisi itu akhirnya menggiring seorang anak pada tuduhan terorisme yang dianggap melawan undang-undang 108 terkait larangan memakai jilbab. (na-str/iol)