Polisi keagamaan Arab Saudi akan memasang kamera pengawas pada pusat perbelanjaan di seluruh kawasan tersebut untuk memantau perilaku anak muda Saudi.
"Kami akan menempatkan kamera pengawas di semua pusat perbelanjaan dan tempat-tempat umum untuk mengamati perilaku orang muda Saudi," kata Jenderal Abdel Aziz al-Hamin, kepala dari Komite Amar Ma’ruf Nahyi Munkar, seperti dikutip oleh harian Saudi Okaz pada Rabu kemarin.
"Tujuan kami adalah untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh beberapa anak muda, sekaligus untuk melindungi integritas moral mereka," kata Al-Hamin.
Namun tindakan aparat kepolisian tersebut dianggap oleh kebanyakan masyarakat Saudi sebagai tindakan yang telah melanggar kebebasan privasi mereka, karena mereka yang ditangkap oleh polisi nama mereka akan dicantumkan di surat kabar Saudi dan dianggap telah melakukan pelanggaran hukum syariah Islam.
Al-Hamin sendiri menyangkal tuduhan yang mengatakan bahwa aparatnya telah menyerahkan nama-nama anak muda yang tertangkap kepada media.
Dalam insiden terpisah, pengadilan kota suci Madinah pada Selasa yang lalu membebaskan dua polisi keagamaan. Mereka dituduh telah menyebabkan kematian empat anak muda, dua laki-laki dan dua perempuan – yang tewas dalam kecelakaan mobil, ketika mereka berusaha kabur dari kejaran polisi setelah mereka tertangkap basah melakukan ikhtilat di dalam mobil.
Undang-undang Syariah melarang pasangan yang belum menikah untuk bersama-sama dalam perjalanan dengan menggunakan satu mobil.
Polisi keagamaan atau Komite Amar Ma’ruf Nahyi Munkar adalah sebuah lembaga dibawah pemerintah yang berwenang untuk menegakkan Syariah. Memliki lebih dari 3.500 anggota serta relawan yang tersebar di seluruh Saudi.(fq/aki)