Eramuslim.com – Polisi Jerman mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka tidak memiliki bukti remaja bersenjata yang menewaskan sembilan orang di Munich memiliki hubungan apapun dengan IS , dan mereka menggambarkan serangan hanya sebagai “tindakan seorang maniak .”
“Sama sekali tidak ada link ke Negara Islam,” kata kepala polisi Munich Hubertus Andrae, ia menambahkan bahwa tersangka terobsesi dengan buku-buku dan artikel tentang pembunuhan massal ” terkait dengan aktifitas maniak.”
Andrae mengatakan latar belakang penyerang yang berusia 18 tahun itu telah didalami dan diyakini penyerang juga tidak memiliki hubungan sama sekali dengan topik pengungsi asal Suriah . Pihak Kejaksaan di Munich mengatakan bahwa tersangka telah menderita depresi dan dilaporkan sebelumnya menjalani perawatan kejiwaan.
Asal Korban
Tiga orang Kosovo berada di antara sembilan yang tewas, kata kementerian luar negeri Kosovo pada Sabtu.
“Tiga warga Kosovo adalah sebagian korban penembakan di Munich. Konsulat kami di Munich telah nyatakan, bahwa tiga pemuda (etnis) Albania (dari Kosovo) telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan itu,” kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Penembak tampaknya bertindak sendirian saat ia melepaskan tembakan di sebuah pusat perbelanjaan di Munich Jumat malam.
Penyerang telah diidentifikasi oleh Kepala Kepolisian Munich Hubertus Andrae , memiliki warga negara ganda (Iran dan Jerman) , kemudian ditemukan tewas bunuh diri dari akibat luka tembak di kepalanya.
Enam belas orang, termasuk beberapa anak, terluka dalam serangan itu dan tiga berada dalam kondisi kritis, kata Andrae.
Tiga warga Turki di antara sembilan orang tewas dalam penembakan itu, menteri luar negeri Turki mengatakan pada hari Sabtu.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi lokal NTV, Mevlut Cavusoglu mengidentifikasi korban asal Turki , dua remaja dan seorang wanita.
“Motif untuk tindakan menjijikkan ini belum sepenuhnya diklarifikasi – kita memiliki petunjuk , tetapi masih kontradiktif,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier dalam sebuah pernyataan .
Seperti biasa, bila pelaku dari Barat ataupun persia , maka semua media mainstream serempak menyatakan pelaku bukanlah teroris tetapi hanya dianggap sebagai psikopat…(Arby/Dz)