Kepolisian Israel menuding tokoh Muslim dan pimpinan Gerakan Islam di Israel, Syaikh Raed Salah sudah melakukan provokasi agar umat Islam melakukan perlawanan atas penggalian yang dilakukan Israel di dekat Masjid al-Aqsha.
Sejak Israel melakukan penggalian di Pintu Maghariba, Syaikh Raed Salah ikut dalam aksi-aksi protes menentang tindakan Israel yang dianggap membahayakan keberadaan Masjid al-Aqsha, tempat suci ketiga umat Islam setelah Masjid Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Pernyataan-pernyataan Syaikh Raed Salah terhadap Israel terkait penggalian itu itu juga sangat keras. Pada kantor berita Reuters, ia mengatakan bahwa perusakan terhadap kompleks Masjid al-Aqsha akan memicu apa yang disebut oleh dunia Arab dan Islam sebagai gerakan intifada baru untuk membela al-Aqsha.
Surat kabar Israel Haaretz juga mengutip pernyataan Syaikh Raed Salah yang mengatakan, " Israel ingin membangun kuilnya saat darah-darah kita menetes di pakaian, di pintu-pintu pos pengawasan, di dalam makanan dan air mereka. "
Bagi Israel, pernyataan-pernyataan Syaikh Raed Salah dianggap sebagai provokasi untuk melakukan tindak kekerasan dan bernuansa rasis. Oleh sebab itu, kepolisian Israel seperti ditegaskan juru bicaranya Micky Rosenfeld, akan melakukan penyelidikan terhadap Salah.(ln/aljz)