Jumlah orang yang ditangkap dalam operasi anti-terorisme yang digelar oleh kepolisian Inggris di Birmingham, Rabu (31/1) pagi kemarin bertambah satu orang, sehingga jumlahnya menjadi sembilan orang. Kesembilan orang itu dicurigai merencanakan aksi penculikan dan pembunuhan terhadap seorang tentara Inggris Muslim.
Sejumlah pejabat di dinas operasi anti-terorisme yang tidak mau disebut namanya mengatakan, baru kali ini kepolisian Inggris berhasil mengungkap rencana penculikan semacam ini.
Menurut laporan koresponden al-Jazeera di London, muncul dugaan bahwa rencana penculikan dan pembunuhan dengan memenggal kepala yang berhasil digagalkan itu ingin mencontoh apa yang kerap terjadi di Irak. Seperti diketahui, penculikan sejumlah warga negara asing yang pernah terjadi di Irak, di antaranya ada yang dibunuh oleh penculiknya dengan memenggal kepalanya.
Meski demikian, kepolisian menyatakan bahwa kasus ini belum sejauh itu dan baru sebatas rencana penculikan saja.
Dalam operasi kemarin, aparat kepolisian melakukan penggerebekan ke 12 rumah di Inggris tengah, khususnya wilayah yang banyak didiami warga Muslim Pakistan dan menjaga dua toko buku Islam di kawasan itu.
Sky News dan sejumlah media massa Inggris, mengutip sumber-sumber yang tidak disebut namanya melaporkan, bahwa kesembilan orang yang tertangkap dan dicurigai akan melakukan aksi penculikan dan pembunuhan "gaya Irak" itu, renacananya akan menyiarkan aksinya lewat internet.
Masih menurut Sky News, calon korban yang menjadi target kelompok itu, kini dalam pengamanan. Namun aparat kepolisian tidak mau berkomentar tentang informasi yang dimuat sejumlah media massa Inggris itu dan belum mengumumkan jati diri kesembilan orang yang mereka tangkap.
Polisi hanya menyatakan, bahwa rencana aksi terorisme itu tidak bertujuan mengakibatkan banyak korban dan menggunakan taktik terorisme baru. (ln/aljz/iol)