Polisi Inggris Dikecam, Rusak Hubungan dengan Warga Muslim

Anggota legislatif Inggris mengingatkan aparat kepolisian Inggris bahwa penyerbuan yang mereka lakukan dengan alasan terorisme, akan merusak hubungan dengan warga Muslim di negeri itu.

"Saya pikir anda tidak bisa meminimalkan dampak yang akan muncul dari peristiwa yang terjadi minggu kemarin," kata Dominic Grieve, juru bicara dari kelompok Konservatif dalam acara peluncuran Komisi Melawan Islamophobia di Westminster.

"Jika pintu rumah seseorang digedor pada jam empat pagi, tindakan ini akan memberikan kesan yang negatif tentang sifat masyarakat kita," sambungnya seperti dikutip surat kabar The Independent edisi Kamis (8/6)

Grieve menambahkan, penggerebekan-penggerebekan yang dilakukan oleh polisi akan menimbulkan perasaan bahwa warga Muslim ‘dikonfrontir dan diperangi.’

Seperti diberitakan sebelumnya, aksi penggerebekan polisi Inggris akhir pekan kemarin di London timur dengan alasan terorisme, telah menimbulkan kemarahan dan ketakutan di kalangan warga Muslim. Bahkan banyak di antara mereka yang memikirkan untuk kembali ke negara asalnya, karena merasa sudah tidak aman lagi hidup di Inggris.

"Ini benar-benar sebuah bencana, memalukan…. polisi dan intelejen sudah kehilangan kredibiltasnya," kata Ghayasuddin Siddiq, ketua Muslim Parliement, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kampanye, lobi dan perdebatan tentang isu-isu warga Muslim di Inggris.

Sadiq Khan, warga Muslim yang menjadi anggota parlemen Inggris dari partai buruh mengatakan, aparat kepolisian perlu mengkaji kembali tindakan yang telah dilakukannya.

"Ada kekhawatiran, terkait niat baik dari warga Muslim untuk secara suka rela memberikan informasi pada polisi, jika lingkungan mereka, orang-orang yang berada dijalan, anak-anak laki mereka diperlakukan dengan tidak adil," ujar Khan.

Warga Muslim Inggris yang tinggal dekat rumah korban penggerebekan di London timur menuding polisi sudah melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang cukup serius. Karena dalam penggerebekan itu, polisi menembak korban tanpa peringatan, menangkap tanpa bukti, bahkan memborgol seorang nenek-nenek. Oleh sebab itu, mereka rencananya akan mengajukan gugatan hukum terhadap polisi.

"Dalam masalah ini, kami sudah mendapatkan laporan tentang warga yang karena kehadiran polisi, diduga telah mengalami pelecehan oleh aparat kepolisian," kata Juru bicara Newham Monitoring Project (NMP), organisasi yang bergerak di bidang anti rasisme. NMP kini sedang meneliti laporan-laporan tersebut sebelum memutuskan untuk menyampaikan keberatannya secara formal pada Metropolitan Police. (ln/iol)