Polisi India menembak mati seorang tersangka kasus ledakan bom di Mumbai dan menangkap salah seorang di antaranya.
Seorang polisi senior mengatakan, mereka mendapatkan informasi rahasia dan melakukan penyerbuan ke sebuah gedung tua di pusat kota untuk mencari dua tersangka yang dicurigai terlibat dalam kasus rangkaian ledakan bom di sejumlah stasiun kereta api di kota Mumbai beberapa waktu lalu, yang menewaskan 186 orang dan 700 orang lainnya luka-luka.
Aparat kepolisian sudah meminta dua tersangka menyerah, namun kedua orang laki-laki yang dicurigai itu malah melepaskan tembakan dengan senjata otomatis, sehingga aparat kepolisian terpaksa membalas tembakan tersebut. Insiden ini terjadi pada Selasa (22/8) pukul 04.30 pagi waktu setempat.
Kepala Pasukan Polisi Anti Terorisme di kota Mumbai, KP Raghuvanshi mengatakan, mereka mendapatkan informasi tentang tempat persembunyian kedua orang yang dicurigai itu dari salah seorang yang sudah lebih dulu ditangkap.
Menyusul aksi ledakan di kota Mumbai pada 11 Juli lalu, polisi India sudah menangkap 13 orang, termasuk seorang teknisi, wartawan, ahli perangkat lunak komputer dan seorang dokter.
"Selama 8-10 hari terakhir kami mendapatkan masukan intelejen bahwa para teroris kemungkinan masih bersembunyi di Mumbai," kata Raghuvanshi.
Menurutnya, dalam penyerbuan dinihari tadi, pihaknya menemukan sebuah senjata otomatis dan satu box penuh bahan peledak. Sejauh ini, aparat kepolisian India belum menyebutkan jati diri tersangka yang ditangkap dan ditembak mati itu.
Aparat keamanan India menuding warga Muslim lokal yang memiliki hubungan dengan negara Pakistan, sebagai pelaku rangkaian ledakan di Mumbai. Tuduhan itu dibantah oleh Pakistan yang malah menawarkan bantuan penyelidikan pada terhadap kasus ledakan tersebut. (ln/aljz)