Polisi anti huru hara Libya bentrok dengan demonstran yang memprotes aksi kekerasan di barat laut negara itu di mana banyak korban tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Pada hari Minggu kemarin (21/10), sekitar 500 orang menyerbu gedung parlemen di Tripoli di mana mereka meminta pihak berwenang untuk mengakhiri kekerasan di Bani Walid, kubu mantan presiden Muammar Gaddafi.
Menurut laporan, polisi Libya ditempatkan di sekitar gedung parlemen di mana mereka menembakank peluru di udara untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
“Kami di sini untuk menuntut pemerintah menemukan solusi damai untuk perang suku yang terjadi di Bani Walid,” kata seorang pengunjuk rasa Nasser Ehdein.
Pada tanggal 20 Oktober lalu, pertempuran pecah antara pasukan pro-pemerintah dan pejuang yang setia kepada mantan penguasa di benteng Gaddafi, di mana sedikitnya 26 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka.
Pertempuran dimulai ketika pasukan pro-pemerintah mendorong masuk ke tengah Bani Walid untuk memaksa keluar penjahat dan loyalis mantan rezim yang bersembunyi di kota, menurut Kolonel Ali al-Sheikhi, juru bicara kepala staf militer.(fq/prtv)