Polisi Kuwait bentrok dengan puluhan ribu orang yang memprotes perubahan undang-undang pemilihan umum, yang oposisi sebut sebagai kudeta konstitusional oleh pemerintah.
Pada Minggu malam kemarin (21/10), polisi menembakkan gas air mata, peluru karet, granat setrum, dan tongkat yang digunakan untuk membubarkan para pengunjuk rasa oposisi di berbagai bagian ibukota, Kuwait City, menyebabkan lebih dari 100 orang terluka.
“Jumlah pengunjuk rasa yang terluka di rumah sakit telah melampaui 100 orang setelah polisi anti huru hara menyerang mereka,” direktur Masyarakat Kuwait untuk Hak Asasi Manusia Muhammad al-Humaidi mengatakan.
Sementara itu, kementerian dalam negeri dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa 11 polisi juga terluka setelah demonstran melemparkan batu kepada mereka.
Sumber medis juga mengatakan bahwa puluhan demonstran telah dirawat di rumah sakit, sebagian besar dari mereka menderita inhalasi gas air mata atau memar karena dipukul tongkat.
Aktivis oposisi mengatakan mereka melihat banyak demonstran tergeletak di tanah setelah menghirup gas air mata.
Mantan anggota parlemen Abdullah al-Barghash juga menyatakan bahwa ia melihat demonstran terluka dibawa ke beberapa rumah sakit di ambulans.
Menurut Barghash dan aktivis lainnya, lebih dari 100.000 orang menghadiri demonstrasi hari Minggu kemarin, membuatnya menjadi salah satu demonstrasi terbesar di Kuwait.(fq/prtv)