Polisi di tenggara Bangladesh telah menahan lima Muslim Rohingya yang melarikan diri dari bentrokan komunal mematikan di Myanmar, seorang petugas keamanan mengatakan pada hari Minggu ini (11/11).
Muhammad Ismail, seorang kepala polisi Satkania di distrik Chittagong, mengatakan bahwa tahanan semuanya laki-laki, berusia antara 25 hingga 45 tahun, mereka semua didakwa dengan masuk secara ilegal ke Bangladesh.
“Kami telah memastikan bahwa mereka memasuki Bangladesh melalui distrik Cox Bazaar yang berbatasan dengan Myanmar, dan bergerak ke Satkania untuk menghindari penangkapan,” kata Ismail kepada AFP, menambahkan bahwa 29 Rohingya lainnya telah ditahan pada bulan lalu.
Ratusan ribu Muslim Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar dalam dekade terakhir untuk menghindari penganiayaan, mereka sering menuju ke Bangladesh, apalagi ditambah maraknya kekerasan yang di mulai bulan Juni dan Oktober lalu sehingga memicu eksodus lainnya.
Penjaga perbatasan pada hari Minggu mengatakan sedikitnya 800 Rohingya yang mencoba untuk menyeberang ke Bangladesh melalui sungai atau tanah perbatasan telah dipulangkan kembali dalam beberapa pekan terakhir.
Setelah bentrokan sektarian Juni lalu di barat Myanmar, tim patroli sungai Bangladesh mengusir kembali setidaknya 16 perahu yang membawa muslim Rohingya, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Langkah tersebut mengundang kecaman dari PBB dan kelompok hak asasi manusia, tapi Bangladesh mengatakan tidak akan menerima pengungsi baru karena sudah dibebani dengan 300.000 pengungsi Rohingya di sebelah tenggara negara tersebut.(fq/afp)