Polisi Afghanistan Bunuh Enam Tentara AS

Semakin banyak senjata yang makan tuan di Afghanistan. Berbulan-bulan sudah para tentara Amerika mengajari kepada polisi Afghanistan untuk memerangi Taliban. Namun, apa yang didapatnya? Bagaimanapun, nurani memang tak akan pernah bisa dibohongi. Seorang polisi Afghanistan dillaporkan telah menewaskan enam tentara Amerika yang menjadi mentornya selama ini.

Insiden ini, yang merupakan hari terburuk bagi korban NATO sejak Oktober silam, adalah contoh terbaru dari polisi dan tentara Afghanistan yang mengkhianati mitra milter asing mereka.

Para pejabat di Afghanistan tidak mampu menjelaskan apakah Taliban bertanggung jawab atas serangan selama latihan di provinsi timur Nangabar itu. Penembak enam tentara AS itu sendiri tewas dalam insiden itu.

NATO mengatakan: "Seorang individu dalam seragam Polisi Perbatasan Afghanistan berbalik melawan Pasukan Keamanan Bantuan Internasional selama misi pelatihan hari ini, menewaskan enam tentara di Afghanistan timur."

Sementara pejabat militer bersikeras bahwa peristiwa tersebut tidak akan mempengaruhi komitmen NATO untuk terus "bermitra" di lapangan dengan pasukan Afghanistan.

Padahal, pada bulan November tahun lalu, lima tentara Inggris ditembak oleh seorang polisi saat beristirahat seusai patroli di Helmand. Mereka benar-benar tak berdaya karena mereka harus meletakkan senjata mereka dan melepaskan baju dan helm besi dari tubuh mereka. Pelaku penembakan ini belum berhasil ditangkap dan kemungkinan bergabung dengan Taliban.

Pada bulan Juli, seorang tentara Afghanistan menewaskan tiga tentara Inggris Gurkha. Seminggu kemudian, seorang tentara Afghanistan menewaskan dua kontraktor AS di pangkalan militer di Mazar-i-Sharif di utara.

Setidaknya 2.238 tentara asing telah tewas di Afghanistan sejak invasi asing pada akhir 2001. Sekitar 1.400 dari korban adalah tentara Amerika. Tahun ini menjadi tahun paling berdarah, dengan lebih dari 660 kematian diderita pasukan asing. (sa/guardian)