PM Turki Siap Dirikan Partai Baru, Jika Partainya Dibubarkan

Pertentangan antara kubu Islami dan kubu sekuler di Turki makin tajam. Media massa negeri itu melaporkan, Perdana Menteri Tayyip Erdogan akan membentuk partai baru jika partainya yang saat ini sedang berkuasa, Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi karena aktivitas-aktivitas Islaminya.

Seperti diketahui, partai Erdogan itu kini sedang menjalani proses gugatan yang diajukan kubu sekuler di Turki, yang menuntut agar 71 anggota Partai AK dilarang ikut dalam aktivitas politik selama lima tahun. Kelompok sekuler menggugat Partai AK karena aktivitas partai ini dianggap membahayakan prinsip sekulerisme yang dianut negara Turki. Kubu sekuler juga menginginkan Mahkamah Konstitusi membubarkan partai tersebut.

Di Turki, pertentangan antara Partai AK yang Islami dan kubu yang mendukung sekulerisme memicu kegamangan pasar modal karena kekhawatiran akan terjadinya ketidakpastian situasi politik di negeri dalam beberapa bulan ke depan. Tak pelak, pertentangan ini menuai kritik dari Uni Eropa, di mana Turki sedang berjuang agar bisa diterima menjadi anggota persatuan Eropa itu.

Terkait wacana pembentukan partai baru Erdogan, stasiun televisi Kanal D dalam situsnya menyebutkan bahwa persiapan untuk membentuk partai baru jika Partai AK dibubarkan, sudah hampir rampung. Kanal D mengklaim mendapatkan informasi itu dari Erdogan dalam sebuah acara makan malam dengan sekelompok kecil wartawan pada Sabtu malam kemarin.

Pada kesempatan itu, menurut Kanal D, Erdogan mengatakan bahwa ia berharap Mahkamah Konstitusi tidak membubarkan partainya dan ia juga tidak akan melakukan perubahan kontitusi untuk menghindari kemungkinan pembubaran itu.

Partai AK, yang memenangkan kembali pemilu bulan Juli lalu, menolak tuduhan jaksa bahwa para anggotanya melakukan antivitas yang bertentangan dengan prinsip sekuler negara Turki. Bagi Partai AK, gugatan yang diajukan kubu sekuler terhadap partainya, semata-mata bermotifkan politik.

Lebih lanjut Erdogan mengatakan, jika dirinya secara pribadi dilarang melakukan aktivitas politik, maka ia akan menyerukan pemilu baru dan akan ikut mencalonkan diri sebagai kandidat yang independen.

"Saya sudah pelajari bahwa tidak ada penghalang bagi saya untuk menjadi kandidat yang independen, " tukas Erdogan. (ln/al-arby)