Perdana Menteri Thailand yang baru, Surayud Chulanont berjanji akan melakukan pendekatan dengan cara damai untuk merangkul warga Muslim yang mayoritas mendiami wilayah Thailand Selatan.
Ia mengungkapkan hal tersebut usai bertemu dengan para pejabat Malaysia, Rabu (18/10).
"Kami akan berusaha untuk bicara dengan banyak orang. Saya katakan pada perdana menteri Malaysia bahwa saya akan bicara dengan para pemuka Islam di selatan, bicara dengan anak-anak di sekolah-sekolah," kata Surayud.
"Begitulah cara saya mewakili diri saya, dengan cara berbicara," sambungnya.
Kepala angkatan bersenjata Thailand yang baru, awal bulan kemarin juga menyatakan kemungkinan pembicaraan damai dengan warga Muslim untuk mengakhiri ketidaknyamanan di Thailand Selatan.
Sementara itu, PM Malaysia Abdullah Badawi mengungkapkan harapannya, pemerintah Thailand yang baru bisa menyelesaikan akar persoalan warga Muslim di Thailand.
"Bagi Malaysia, kami ingin melihat Thailand Selatan sebagai wilayah yang damai di mana banyak warga Thailand yang kebanyakan Muslim bisa hidup dalam damai tanpa rasa takut," kata Badawi.
Menteri Pertahanan Malaysia, Najib Razak menyambut baik pernyataan pemerintah Thailand yang akan memperbaiki pusat mediasi di provinsi-provinsi selatan Thailand, yang ditutup oleh Thaksin Shinawatra pada tahun 2001.
"Dalam pertemuan kami, perdana menteri Thailand menunjukkan dedikasinya untuk memecahkan persoalan politik di Thailand Selatan," kata Razak.
"Dia akan memulihkan hubungan dengan para pemuka Islam di Thailand dan mengambil langkah untuk memulai pemerintahan baru di sana, pemerintahan lama dengan penyesuaian-penyesuaian baru," tambah Razak.
Pada kesempatan itu, Malaysia menyatakan kesediaannya untuk memainkan peranan yang lebih besar lagi untuk membantu Thailand mengatasi persoalan warga Muslim. (ln/iol)