PM Prancis Tolak Debat Agama Islam

Perdana Menteri Prancis François Fillon mengancam akan melarang acara debat tentang agama, jika acara debat itu hanya difokuskan pada agama Islam atau jika debat tersebut mengarah pada stigmatisasi kaum Muslimin.

Fillon melontarkan pernyataan itu merespon keinginan Jean-François Copé, Presiden Partai UMP–partai yang sedang berkuasa di Prancis–untuk menggelar acara debat tentang agama, khususnya agama Islam.

Prancis merupakan negara di Eropa yang paling banyak jumlah Muslim-nya, sekitar 5 sampai 6 juta jiwa. Namun Prancis juga menjadi negara yang paling membatasi kebebasan warga Muslim di negeri itu dalam menjalankan ajaran agamanya. Prancis-lah negara Eropa pertama yang secara resmi melarang muslimah mengenakan jilbab di tempat-tempat umum.

Pada 10 Februari lalu, Presiden Nicolas Sarkozy bahkan menyatakan bahwa multikulturalisme adalah sebuah kegagalan di Prancis. Secara khusus ia mengomentari agama Islam. Ia mengatakan, yang diinginkannya adalah "Islam ala Prancis, dan bukan Islam di Prancis."

Terkait acara debat agama, Fillon menegaskan, "Saya menentang, jika debat itu hanya difokuskan pada agama Islam dan jika debat itu mengarah pada stigmatisasi kaum Muslimin. Dengan jelas saya katakan, saya akan menentangnya."

"Tapi jika debat itu bertujuan untuk memperkuat konsep sekularisme, untuk mengadaptasikan sekularisme yang berlaku di Prancis pada sebuah kondisi yang baru, ya, saya pikir ini akan menjadi debat yang bermanfaat," tukasnya seperti dilansir situs radio Prancis, RFI.

Fillon menambahkan, pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembiayaan masjid-masjid, selayaknya bukan lagi pertanyaan yang tabu dan memang harus dicari tahu jawabannya. Sama halnya dengan masalah pendidikan bagi para imam, yang juga harus dipertanyakan dan belum ditangani dengan serius. (ln/RFI)