PM Libya Zeidan Pro Liberal, Dijatuhkan Parlemen dari Kekuasaannya

zeidanParlemen Libya hari  Selasa kemarin, 11 Maret 2014 mengundurkan kekuasaan Perdana Menteri Ali Zeidan di tengah kemarahan atas kegagalan pemerintahnya menghentikan banyaknya pemberontak diwilayah timur.

Zeidan digantikan sementara oleh menteri pertahanan Abdallah al – Thinni . Ketua Parlemen Nuri Ali Abu Sahmain mengatakan parlemen  akan mendukung Al Thinni .

Pengunduran Presiden  dilakukan dengan pemungutan suara menyusul adanya  pemberontakan di Libya timur dimana terjadi  tanker penuh  dengan minyak mentah dari pelabuhan di bawah kendali pemerintah , lolos begitu saja  dan beralih bebas ke perairan internasional .

” Situasi di negara ini menjadi tidak dapat diterima . Bahkan anggota parlemen yang semula  mendukung perdana menteri Zeidan pun tidak lagi memiliki jawaban lagi , “kata anggota parlemen Suad Gannur kepada AFP sebelum pemungutan suara .

Pemerintah Zeidan telah berulang kali dikritik karena kegagalannya untuk mengendalikan banyaknya  milisi pemberontak yang telah menguasai ladang ladang minyak  mereka sendiri sejak pemberontakan  yang mengakhiri kediktatoran 42 tahun Muammar Qaddafi pada tahun 2011 .

Namun tragedi memalukan bagi pemerintahannya , kapal tanker berbendera Korea Utara sarat dengan minyak dari terminal Libya yang dikuasai pemberontak di timur dapat melarikan diri ke laut lepas pada Selasa sebelumnya .

Kapal Morning Glory , yang berlabuh di pelabuhan al- Sidra pada hari Sabtu memuat  setidaknya 234.000 barel minyak mentah , adalah kapal pertama yang  dimuat minyak mentah dari terminal yang dikuasai pemberontak sejak pemberontakan terhadap pemerintah Tripoli yang meletus Juli tahun lalu .

Pemerintah Zeidan telah mengancam aksi pencegahan bersenjata , bahkan serangan udara , untuk mencegah tanker semakin menjauh dengan muatannya minyak mentah dibeli tanpa otorisasi Libya National Oil Corporation .

Zeidan , adalah PM independen yang dahulu terpilih dengan dukungan  kaum liberal , Zeidan menuduh oposisi  Islam telah berusaha untuk menjatuhkan  dia semata-mata untuk menggantikannya dengan calon dari kalangan Islam. (Arby/Dz)