PM Israel, "Perang" Sedang Berlangsung di Ghaza

Perdana Menteri Ehud Olmert menyatakan bahwa sedang berlangsung "perang" di Jalur Ghaza antara pasukan militernya dengan para pejuang Palestina yang disebutnya sebagai teroris.

“Tidak ada cara lain untuk menjelaskan apa yang kini sedang terjadi di sana (Ghaza), melainkan perang yang nyata antara militer Israel dan kelompok-kelompok teroris, ” kata Olmert dalam rapat mingguan kabinetnya.

“Perang ini akan berlanjut di tengah upaya untuk kewaspadaan untuk menghindari krisis kemanusiaan, yang bisa menimbulkan korban di kalangan warga sipil, yang tidak terlibat dengan aksi-aksi terror, ” tukas Olmert.

Ia menegaskan bahwa Israel tidak akan melakukan gencatan senjata dengan Hamas, karena Hamas tidak mau memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Tim Kwartet – tim mediator antara Israel dan Palestina yang terdiri dari Rusia, AS, Uni Eropa dan PBB.

“Siapa pun yang menerima persyaratan itu akan menjadi partner Israel dalam prinsip negosiasi dan mereka yang tidak mau menerimanya, tidak bisa menjadi partner kami untuk berdialog, ” ujar Olmert.

Di pihak lain, Hamas juga menegaskan bahwa mereka tidak akan pernah melakukan gencatan senjata, kecuali rejim Zionis menghentikan operasi-operasi militernya ke Jalur Ghaza.

“Terlalu dini membicarakan soal gencatan senjata selama agresi terhadap rakyat Palestina masih terus berlangsung. Rakyat Palestina juga punya hak untuk terus melakukan perlawanan., ” tandas juru bicara Hamas, Ismail Radwane.

Meski demikian, Hamas menyatakan tidak tertutup kemungkinan suatu saat Hamas membuka dialog dengan Israel, jika Israel lebih dulu menghentikan operasinya militernya ke wilayah Palestina.

“Kalau pihak penjajah komitmen untuk menghentikan semua bentuk agresinya terhadap rakyat kami, maka faksi-faksi pejuang Palestina mungkin bersedia membicarakan soal gencatan senjata. Tapi, selama Israel tidak komitmen, tidak akan pernah ada dialog dengan Israel untuk meredakan ketegangan, ” sambung pejabat Israel lainnya, Sami Abu Zuhri. (ln/al-arby)