Untuk membahas inisiatif perdamaian yang diajukan Arab Saudi, PM Israel Ehud menyatakan mau bertemu dengan para pemimpin negara-negara Arab.
"Jika Raja Saudi berinisiatif menggelar pertemuan dengan negara-negara Arab moderat dan mengundang saya serta pemimpin otoritas Palestina untuk menjelaskan ide-idenya, kami akan datang untuk mendengarkan dan kami dengan gembira akan memberikan pendapat kami, " kata Olmert dalam keterang pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel, Minggu (1/4).
Angela Merkel berkunjung ke Israel dalam rangka menerima gelar doktor kehormatan dari Hebrew University di Yerusalem. Dalam kunjungan itu, Merkel bertemu Olmert dan menteri luar negeri Israel, Tzipi Livni sebelum berkunjung ke Yad Vashem, musium Holocaust.
Olmert mengatakan, jika terwujud, dalam pertemuan itu masing-masing pihak menjelaskan keinginannya dan tidak boleh ada yang saling mendikte.
Seperti diketahui, dalam pertemuan tingkat tinggi negara-negara Arab belum lama ini, dikemukan kembali tawaran pada Israel tentang pemulihan hubungan oleh semua negara Arab asalkan Israel mundur dari tanah Palestina yang dijajahnya sejak perang tahun 1967, pembentukan negara Palestina dan izin bagi para pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah kelahirannya.
Dalam hal ini sikap Olmert tidak menunjukkan perubahan. Ia menyatakan, "Saya pikir, yang nyata adalah kesiapan untuk menerima Israel dan perdebatan mengenai solusi masa depan adalah langkah yang tidak bisa saya cegah, tapi saya hargai, " tukas Olmert.
Ia mengatakan bahwa Israel merupakan titik persinggungan yang penting dari berbagai keputusan terkait perdamaian di Timur Tengah. Menurut Olmert, disatu sisi mereka berusaha melawan ancaman-ancaman penting. Di sisi lain, mereka ingin mengambil kesempatan meningkatkan hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab. (ln/aljz)