Perdana Menteri Inggris Gordon Brown memulai perjalanannya ke Timur Tengah untuk meminta bantuan finansial dari negara-negara di kawasan Teluk untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa dan AS yang hancur akibat krisis keuangan, termasuk meminta suntikan dana buat IMF.
Negara Teluk pertama yang dikunjungi Brown adalah Arab Saudi. Di negeri kerajaan ini, Brown melakukan pembicaraan selama berjam-jam dengan Raja Saudi, Raja Abdullah. Pada para wartawan di Riyadh, Brown mengungkapkan keyakinannya bahwa Saudi dan negara-negara Teluk lainnya tidak akan keberatan untuk memberikan bantuan pada negara-negara Barat yang kini hancur ekonominya.
Brown menginginkan dana sebesar 250 milyar dollar yang disediakan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menyelamatkan negara-negara yang terkena krisis keuangan, ditambah. Ia menyerukan negara-negara Teluk dan China untuk menjadi salah satu negara donor terbesar bagi IMF.
"Negara-negara Teluk memiliki sumber daya alam yang cukup banyak, negara-negara yang kaya sumber minyaknya akan menjadi salah satu kontributor terbesar bagi IMF," kata Brown yakin.
Dalam upaya mencari bantuan dana itu, Brown ditemani oleh mantan komisaris ekonomi Uni Eropa yang sekarang menjadi menteri perdagangan Inggris Peter Mandelson, Menteri Energi Ed Miliband dan 27 orang pengusaha terkemuka Inggris.
Pihak Saudi tidak memberikan komentar atas keyakinan Brown. Namun seorang pejabat senior pemerintah Inggris mengakui, Brown akan kesulitan membujuk negara-negara Teluk yang menolak menjadi sapi perahan Barat.
Dari Saudi, Brown menuju ke Qatar untuk menyampaikan maksudnya pada Perdana Menteri Qatar Hammad bin Jassim. Jassim menyatakan minatnya terhadap rencana penyelamatan ekonomi namun ia menegaskan, Qatar tidak akan memberikan bantuan dana tapi lebih pada meningkatkan kerjasama ekonomi dengan pihak Barat untuk memulihkan perekonomian mereka.
"Qatar atau negara manapun tidak lepas dari rencana ini, oleh sebab itu kita harus bekerjasama. Dan daripada menggunakan kata bantuan, saya pikir kita lebih baik menggunakan kata kerjasama," kata Jassim dalam keterangn pers bersama Brown.
Hari ini, Senin (3/10) Brown rencananya akan melanjutkan perjanalannya ke Abu Dhabi. Brown berharap sudah mendapatkan komitmen bantuan dari negara kawasan Teluk sebelum pelaksanaan pertemuan tingkat tinggi G20 di Washington tanggal 15 November mendatang yang akan membahas tentang IMF.
"Saudi memainkan peranan penting dalam G20, dan suaranya harus didengar," kata Brown. (ln/aby/gulfmedia)