PM Inggris Gordon Brown Ancam Iran, Bela Israel

Perdana Menteri Inggris Gordon Brown menyatakan Inggris sebagai sahabat Zionis Israel dan menyebut Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad sebagai ancaman "mengerikan" bagi Israel.

Brown mengungkapkan hal tersebut dalam pidatonya di depan parlemen Israel, Knesset. Ia mengatakan bahwa Iran adalah ancaman paling serius bagi stabilitas di Timur Tengah dan bagi perdamaian di dunia "Rezim Iran telah melakukan hasutan tentang genosida dan mereka hampir menyelesaikan tahap akhir senjata nuklir mereka, " tuding Brown pada Iran.

"Sekarang Iran punya pilihan yang jelas, menghentikan program nuklirnya dan menerima tawaran negosiasi kami atau akan lebih diisoliasi bukan hanya oleh satu dua negara tapi oleh seluruh negara di dunia, " klaim Brown, perdana menteri Inggris pertama yang memberikan pidatonya di Knesset.

Pada kesempatan itu Brown juga mengungkapkan pembelaannya terhadap rezim Zionis Israel dan mengecam pernyataan Presiden Iran yang mengatakan bahwa Israel harus dihapus dari peta dunia. "Buat mereka yang mempertanyakan hak Israel untuk eksis dan mengancam kehidupan warga Israel lewat teror, kami katakan bahwa orang-orang Israel punya hak untuk hidup di sini dengan bebas dan aman."

Padahal pernyataan Presiden Iran soal dihapusnya Israel dari peta dunia, karena kesalahan media Barat dalam mengutip dan menerjemahkan pidato Ahmadinejad yang disampaikan dalam bahasa Farsi.

Brown menegaskan bahwa Inggris adalah sahabat Israel dan mendukung dijadikannya Al-Quds sebagai ibukota dua negara yaitu Palestina dan Israel dan meminta rezim Zionis untuk menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat.

Sanksi Baru

Terkait ancaman sanksi baru terhadap Iran, juru bicara Brown mengatakan, Inggris tidak mengesampingkan perluasan sanksi di sektor minyak dan gas di Iran, berupa pembatasan pengiriman peralatan untuk keperluan kilang minyak Iran.

Sementara itu, Menlu AS Condoleezza Rice memberi batas waktu dua minggu pada Iran untuk menghentikan program nuklirnya atau akan menerima sanksi baru yang lebih berat lewat Dewan Keamanan PBB. Rice mengklaim AS sudah menunjukkan niat baiknya pada Iran dengan mengirimkan utusannya ke pertemuan di Jenewa hari Sabtu kemarin, untuk membahas kembali masalah nuklir Iran.

Sejauh ini, Iran tetap teguh memperjuangkan program nuklirnya meski mendapat tekanan kuat dari AS dan sekutu-sekutunya. Iran tetap menegaskan bahwa program nuklirnya untuk keperluan sumber energi dan bukan untuk membuat senjata nuklir seperti yang dilakukan AS dan Israel. (ln/alarby/presstv/iol)