Sementara sekutunya, Presiden AS George W. Bush ngotot mau mengirim ribuan tentara tambahan, PM Inggris Tony Blair malah akan mengumumkan penarikan pasukannya dari Irak.
BBC melaporkan, Blair akan mengumumkan penarikan pasukannya dari Irak hari ini, Rabu (21/2) saat pertemuan mingguannya dengan parlemen Inggris, di mana pada akhir 2007 nanti, Inggris akan memulangkan sekitar tiga ribu pasukannya dari Irak.
Menanggapi berita itu, analis militer John Rushing pada al-Jazeera mengatakan, penarikan mundur pasukan Inggris akan menimbulkan persoalan bagi sekutunya AS yang justru berusaha meyakinkan dunia bahwa penambahan pasukan di Irak sangat diperlukan. Rushing menilai pernyataan Bush itu ada kaitannya dengan kecenderungan sekutu-sekutu AS yang ingin memulangkan pasukannya dari Irak.
Pengumuman Blair jika jadi dilakukan hari ini, menurut Rushing, akan makin menguatkan argumen yang berkembang di Washington yang menentang keinginan Bush mengirimkan "gelombang pasukan" tambahan ke Irak.
"Apa yang pernah disebut sebagai koalisi, sebenarnya hanya antara AS dan Inggris. Sekarang, Inggris kelihatannya mau mundur, " ujar Rushing.
Pasukan Inggris di Irak, merupakan pasukan kedua terbesar setelah pasukan AS. Jumlah pasukan AS di Irak mencapai 140 ribu tentara, sedangkan jumlah pasukan Inggris sekitar 7. 100 tentara yang ditempatkan di selatan kota Basra.
Juru bicara pemerintahan Bush dari Dewan Keamanan Nasional, Gordon Johndroe menyatakan bahwa Blair sudah memberitahu Bush tentang rencananya itu pada Selasa (20/2).
"Presiden Bush melihat hal ini sebagai pertanda kesuksesan dan hal ini bisa terjadi pada kami begitu kita membantu rakyat Irak mengatasi pertikaian sektarian di Baghdad, " kata Johndroe.
Ia juga menyatakan bahwa Presiden Bush menyatakan rasa terima kasihnya pada pasukan Inggris. Sementara Johndroe mengklaim keputusan Inggris menarik pasukannya, merupakan pertanda bahwa stabilitas keamanan di Irak sudah mulai membaik.
Kantor perdana menteri Inggris, tidak mau berkomentar atas informasi tentang rencana Blair itu. Yang jelas, sampai akhir bulan Januari kemarin, Blair masih menyatakan menolak untuk menarik semua pasukannya dari Irak dengan alasan tindakan itu "sangat tidak bertanggungjawab. "
AFP mengutip data Pentagon menyebutkan, 132 tentara Inggris tewas sejak awal invasi pasukan koalisi AS ke Negeri 1001 malam. (ln/aljz)