Perdana Menteri Inggris Gordon Brown di hadapan parlemen menyatakan akan menarik sekitar 2. 500 pasukan Inggris dari Irak pada musim semi tahun depan. Jumlah itu, lebih dari setengah pasukan Inggris yang saat ini berada di Negeri 1001 Malam.
Dalam pidatonya, Brown juga mengungkapkan rencana kebijakan pemerintahnya yang akan memberikan kesempatan bagi warga negara Irak yang bekerja untuk pasukan Inggris, untuk mengajukan permohonan bantuan dana agar bisa tinggal di Inggris, Irak atau di negara lainnya di kawasan Timur Tengah.
Staff lokal, termasuk para interpreter dan penerjemah yang sudah bekerja untuk Inggris selama 12 bulan atau lebih, adalah mereka yang dibolehkan untuk mengajukan proposal bantuan itu.
Brown mengatakan, ia membuat kebijakan itu sebagai penghargaa terhadap warga lokal di Irak yang telah bekerja untuk militer Inggris dan membantu operasi-operasi mereka dalam "kondisi dan situasi yang sangat sulit. "
Saat kunjungan satu minggunya ke Irak pekan kemarin, Brown mengatakan bahwa ia akan memulangkan lebih dari 500 prajurit Inggris pada akhir tahun ini, dan akan menyerahkan kewenangan keamanan di selatan provinsi Basra pada aparat keamanan Irak dalam dua bulan.
Pengumuman Brown yang akan menarik setengah pasukannya dari Irak, akan menjadi titik perubahan di selatan Irak di mana tidak akan ada lagi dominansi pasukan asing yang berpatroli di jalan-jalan di wilayah itu.
Sejak Brown terpilih sebagai perdana menteri baru Irak menggantikan Tony Blair, ia sudah mewacanakan penarikan pasukannya dari Irak. Pernyataan Brown itu memicu ketegangan antara Inggris dengan sekutu dekatnya, AS.
Seorang pejabat senior Inggris, sepeti dilansir kantor berita Britain’s Press Association mengungkapkan, ada kemungkinan Inggris akan menarik semua pasukannya dari Irak pada akhir tahun 2008.
"Tidak ada jaminan pasukan Inggris akan tetap ada di sana setelah akhir tahun 2008, " kata sumber tadi.
Saat invasi AS ke Irak tahun 2003, sebagai sekutu dekat AS, Inggris mengirimkan 45. 000 pasukannya. Selama empat tahun setelah invasi, Inggris mempertahankan sekitar 7. 000-8. 000 pasukan, kebanyakan ditempatkan di wilayah-wilayah Syiah yang kaya akan sumber minyak.
Sementara Brown menyampaikan pidatonya, di luar gedung parlemen ratusan ribu pengunjuk rasa berdemonstrasi di London Tengah. Para pengunjuk rasa mendesak agar pemerintah Inggris segera menarik semua pasukan dari Irak dan memutuskan hubungan dengan pemerintahan Bush.
"Kami tidak ingin pasukan dari Irak ditarik, tapi untuk dikirim kembali ke Afghanistan atau ke perbatasan Iran. Kami ingin pemutusan hubungan permanen antara Inggris dengan kebijakan-kebijakan Bush yang imperialis dan menyebabkan kematian banyak orang, " tukas Lindsey German dari organisasi Stop The War Coalition. (ln/alarby/aljz)