PLO Rekomendasikan Pemilu Dini, untuk Perkecil Peran Parlemen Hamas

Dewan Pusat PLO menolak bila dituduh melakukan kudeta terhadap keabsahan kabinet Palestina pimpinan Ismail Haniyah asal Hamas. Karenanya pihak PLO mengusulkan pelaksanaan pemilu dini untuk memilih presiden dan anggota parlemen.

Dewan Pusat PLO yang beranggotakan 115 orang anggota dalam akhir rapat koordinasi yang berlangsung selama dua hari secara tertutup menyatakan sepakat untuk meminta Abbas untuk mulai merancang langkah pelaksanaan pemilu Presiden dan Parlemen seusai undang-undang yang ada sesegera mungkin. Mereka meminta pemilu presiden yang harusnya dilakukan pada tahun 2009 dan pemilu parlemen di tahun 2010, dimajukan.

PLO dalam keterangannya juga menyebutkan bahwa tim eksekutifnya sedang merancang persiapan undang-undang untuk pemilihan parlemen berdasarkan pelaksanaan pemilu di dalam dan luar wilayah Palestina untuk menghimpun kesertaan semua elemen dan organisasi rakyat secara politik. Jadi, Dewan Parlemen Palestina ini nantinya akan diisi oleh perwakilan rakyat Palestina baik yang berasal dari dalam maupun luar Palestina. Merekalah yang nantinya akan memiliki kekuatan untuk memutuskan seluruh persoalan negara, undang-undang, politik, dan berbagai permasalahan yang berkembang di Palestina.

Menurut pengamat, revisi undang undang pemilihan parlemen untuk menjadi lembaga representatif yang diakui, adalah untuk mengecilkan peran Hamas yang kini mendominasi parlemen. Selain itu, PLO yang dipimpin Abbas juga bergerak untuk kembali mengembalikan keputusan di tangan dewan pusat, menggantikan peran dewan parlemen.

PLO juga menolak apa yang ditudingkan Hamas bahwa mereka melakukan kudeta terhadap pemerintahan Hamas. Menurut PLO, apa yang terjadi saat ini adalah justru untul menghormati undang-undang dan mendukung keputusan Presiden. “Pemimpin Hamas telah membalik legalitas Palestina, melanggar kesepakatan Makkah, dan memandulkan pemerintahan koalisi nasional, dan karena itu mustahil pemerintahan Hamas dilanjutkan. Inilah yang mendorong Presiden membubarkan kabinet Hamas dan membentuk kabinet darurat, " demikian pernyataan PLO. (na-str/iol)