Masjid di AS kembali menjadi target serangan. Presiden Muslim Community Services Rezaur Rahman mengatakan, seseorang melemparkan batu ke pintu kaca Masjid La Mirada yang baru saja dipasang. Aksi pelemparan itu terjadi pada Senin (18/7), antara jam 02.00 dan jam 06.00 sore.
Hari itu, salat jamaah selesai sekitar jam 02.00 dan ketika Rahman kembali sore harinya, ia melihat pecahan kaca berserakan di pintu masjid. "Ketika saya meninggalkan masjid, semuanya baik-baik saja. Begitu saya kembali pada sore hari, saya melihat pecahan kaca berserakan di lantai, di dekat pintu kaca geser yang baru kami pasang," ujarnya.
Ia melanjutkan, "Saya menemukan sebongkah batu di antara pecahan kaca, dan saya sangat terkejut batu itu bisa menghancurkan pintu kaca yang kuat, dan dipasang berlapis."
Sekitar 10 menit setelah Rahman melaporkan kejadian itu, petugas dari kantor Sherrif Norwalk datang. Mereka mengambil gambar dan mengamankan batu yang ditemukan untuk dijadikan barang bukti.
Deputi Sherrif membuatkan laporan atas insiden itu sebagai aksi vandalisme. Mereka juga menempatkan petugas tambahan untuk berjaga-jaga di sekitar masjid sampai penyelidikan selesai dilakukan.
Tapi pada hari Selasa kemarin, petugas dari Departemen Sherrif mengatakan bahwa mereka tidak akan menyelidiki kasus serangan ke masjid La Mirada sebagai tindak kejahatan berlatar belakang kebencian. "Kasus ini tidak akan diklasifikasikan sebagai kejahatan berlatar belakang kebencian, karena tidak ada substansi yang mendukung klasifikasi itu," kata Letnan Pat Valdez dari kantor Sherrif La Mirada.
"Tapi kami sangat prihatin atas kejadian ini, dan kami sudah melaporkannya ke Departemen Peringatan Dini Terorisme di kantor kami," tukas Valdez.
Masjid di La Mirada, Selatan California baru dibuka kembali tanggal 16 Februari kemarin, setelah direnovasi sejak bulan Juli 2010. Sejak dibuka kembali untuk para jamaah, baru pada Senin kemarin masjid itu menjadi target serangan.
Rahman berinisiatif untuk menggalang aksi damai untuk menyadarkan masyarakat akan insiden yang menimpa Masjid La Mirada. Ia mengajak para pemuka agama lainnya di La Mirada untuk ikut dalam aksi damai itu.
"Mulanya, kami takut memublikasikan aksi damai ini, tapi kami pikir, lebih baik kami melakukan aksi ini karena kami perlua melakukan tugas kami untuk memberitahukan pada khalayak bahwa kami semua di sini menginginkan kedamaian," tandas Rahman. (kw/IE/WDN)