Ghaleb Abu Zeinab-salah seorang pimpinan Hizbullah-membantah berita yang dilansir media massa Arab dan Israel yang mengatakan bahwa pimpinan tertinggi Hizbullah, Hassan Nasrallah dalam kondisi kritis akibat percobaan pembunuhan terhadap dirinya dengan cara diracun.
Dalam pernyataannya hari Kamis kemarin, Abu Zeinab mengatakan bahwa Hizbullah akan menyampaikan pernyataan resminya tentang isu tersebut, yang menurutnya berita bohong dan terlalu dibuat-buat. "Satu-satunya pihak yang diuntungkan dari isu-isu semacam ini adalah agen-agen intelejen Israel, musuh kita," kata Abu Zeinab.
Di sisi lain ia mengatakan, "Sudah seminggu ini saya tidak melihatnya (Nasrallah). Tapi saya yakin dia dalam kondisi sehat."
Sejumlah media Arab, antara lain situs Irak dan surat kabar al-Bayan yang terbit di Uni Emirab Arab dalam beritanya menyatakan bahwa Hassan Nasrallah diracun dengan bahan kimia yang mengandung kadar racun yang tinggi dan akan meninggal dunia jika tidak segera ditolong oleh para dokter dari Iran.
Menurut situs yang berafiliasi dengan Hizbullah, situs Irak yang pertama kali menurunkan berita itu punya hubungan dengan dengan badan intelejen Arab, namun situs Hizbullah tidak menyebutkan secara spesifik negara Arab yang bersangkutan.
Dalam beritanya, situs Irak mengklaim mendapatkan informasi tentang kondisi Nasrallah dari sumber-sumbernya di kalangan diplomat di Beirut. Disebutkan pula bahwa Iran mengirimkan tim medis yang beranggotakan 15 dokter Iran ke Beirut dengan pesawat dengan peralatan lengkap dan berhasil menyelamatkan nyawa Nasrallah. Nasrallah, menurut sumber-sumber tadi, saat ini masih dalam kondisi lemah akibat dampak racun di tubuhnya.
Laporan-laporan media massa lainnya menyebutkan, terjadi aktivitas yang tidak bisa di Bandara Internasional Rafik Hariri, Beirut tiga hari yang lalu, ketika sebuah pesawat militer Antonov 74 buatan Rusia yang mengangkut sejumlah dokter tiba di bandara tersebut. Pengamanan jalan dari bandara ke sebuah distrik di selatan Beirut tempat Nasrallah tinggal, juga dilaporkan sangat ketat.
Sejumlah sumber diplomatik Barat yang mengomentari berita itu mengatakan, besar kemungkinan Israel yang berada di balik upaya pembunuhan Hassan Nasrallah, dengan cara memberikan racun ke dalam makanan atau melalui sentuhan. Menurut mereka, racun seperti zat organik semacam fosfor dan chlorophenol bisa digunakan dengan cara itu. Atau dengan menyemprotkan bahan kimia beracun seperti sodium peroksida atau sodium oksida ke kamar tidur Nasrallah dan tempat-tempat dimana pimpinan Hizbullah itu menetap cukup lama. (ln/aby)