Pilot Andalan Israel Berbondong-Bondong Pilih Maskapai Komersial

Jajaran pimpinan militer Israel sedang gundah dengan ancaman strategis yang muncul dari para pilot andalan mereka. Sejumlah pilot andalan Israel memilih tinggalkan tugas dari unit pesawat militer dan lebih ingin bekerja di maskapai penerbangan komersial yang lebih aman dan gaji lebih besar.

Harian Israel Yodiot Aharonot terbitan Kamis (28/6) mengutip ungkapan petinggi militer Israel yang tak disebutkan identitasnya, “Jika trend bekerja di maskapai penerbangan komersial lokal yang terjadi di kalangan pilot handal dengan meninggalkan unit pesawat militer, maka ada ancaman strategis yang dialami Israel dan pemerintahannya.”

Ia juga menyampaikan dorongan besar yang melatarbelakangi para pilot Israel untuk meninggalkan tugas militer adalah karena kecilnya honor. Seorang mantan pilot militer Israel yang telah bekerja di maskapai penerbangan komersial mengatakan, “Saya diterima bekerja di maskapai komersial dengan gaji dua kali lipat dari pendapatan sebelumnya. Itupun ditambah dengan jam bekerja yang sangat jauh lebih sedikit dan tanggung jawab yang lebih kecil. ”

Harian Yodiot Aharonot menjelaskan pula bahwa menurut polling internal di kalangan tentara Israel, muncul angka hanya 45% dari para pilot dan co-pilot yang mau melanjutkan karir kemiliteran mereka di tahun-tahun mendatang. Akibat hasil polling yang mengecutkan ini, Jendral Israel Elizer Chakedi kini sedang mempersiapkan langkah antisipasi untuk segera mengatasi masalah yang dikeluhkan para pilot.

Di antara langkah itu adalah menambah jumlah personil militer yang dibina untuk menjadi pilot pesawat militer. Langkah ini secara pragmatis dianggap bisa membantu kekurangan pilot di masa mendatang. Selain itu, Israel juga akan memberi iming-iming para co-pilot untuk bisa melanjutkan studi di luar negeri, bila tetap menjalani tugas militernya. Dan Israel juga akan segera membentuk tim khusus yang akan membahas dan mengatasi keluhan para pilot dan co-pilot. (na-str/iol)