Pihak berwenang kudeta militer di Mesir menyatakan bahwa pasukannya akan mengerahkan kekuatan yang mematikan untuk mengentikan aksi protes yang meletus setelah pembunuhan ratusan demonstaran di Kairo dan Giza kemarin.
Ancaman tersebut datang sementera korban meninggal dunia dan luka-luka terus berjatuhan ditengah seruan untuk aksi “Jum’at Marah” pada hari ini.
Pihak berwenang menambahkan bahwa keputusan ini diambil atas rencana apa yang mereka sebut “tandzim Ikhwan” yang melakukan serangan terorisme di markas besar pemerintahan dan keamanan di beberapa daerah.
Pemerintah menuding massa yang marah telah membakar kantor pusat administrasi sebagai balasan pembunuhan ratusan demonstran saat membubarkan aksi di lapangan Rabi’ah dan An-Nahdoh, dan pembunuhan ratusan demonstran lainnya di Alexandria, Ismailia, suez dan Fayoum.
Pemerintahn sementara Mesir juga telah memberlakukan keadaan darurat selama satu bulan, dan memberlakukan jam malam di 14 daerah mulai jam tujuh malam hingga jam enam pagi.
Disisi lain aliansi nasional mendukung legitimasi dan menolak kudeta menyerukan untuk mengadakan aksi “jum’at marah” pada hari ini untuk mengutuk pembantaian para demonstran oleh pasukan keamanan. (hr/it)