Presiden Mesir Hosni Mubarak mengatakan dalam pidato televisinya pada hari Selasa kemarin bahwa ia tidak akan mencalonkan diri menjadi presiden lagi dan akan bekerja pada bulan-bulan terakhir masa jabatannya sebagai masa transisi alih kekuasaan.
Terlihat tenang dengan berpakaian jas dan dasi, ia berkata: "Saya katakan dengan semua kejujuran dan terlepas dari situasi saat ini, bahwa saya tidak berniat untuk mencalonkan diri untuk jabatan presiden berikutnya. Saya sudah bertahun-tahun hidup melayani (rakyat). Mesir dan rakyatnya.
"Saya sekarang benar-benar bertekad untuk menyelesaikan pekerjaan saya untuk bangsa dengan cara yang aman… melestarikan legitimasinya dan menghormati konstitusi … saya akan bekerja di bulan-bulan sisa kerja saya dan memastikan pengalihan kekuasaan secara damai. "
Mubarak mengatakan dalam pidatonya itu bahwa ia akan mengusahakan perubahan konstitusi kepada rakyat Mesir.
Ia menyerukan "parlemen untuk membahas perubahan konstitusi Pasal 76 dan 77 untuk mengubah kondisi pencalonan presiden dan istilah batas atau masa (kepresidenan)."
Dia mengatakan prioritas utamanya adalah stabilitas bangsa dalam memungkinkan transfer kekuasaan, dan menambahkan bahwa negara itu menghadapi pilihan antara kekacauan dan stabilitas. Ia juga menegaskan bahwa beberapa orang telah memanipulasi protes yang telah mencengkeram bangsa itu untuk keuntungan politik.
Pemilihan presiden berikutnya dijadwalkan pada September. Sampai saat ini, para pejabat telah menunjukkan Mubarak, 82, kemungkinan akan tetap berkuasa untuk masa enam tahun lagi.
Mubarak juga mengatakan dia tidak memiliki niat untuk meninggalkan Mesir, "ini adalah negara saya. Ini adalah tempat dimana saya tinggal, saya berjuang dan membela tanah air, kedaulatan dan kepentingan, dan saya akan mati di sini, " kata dia.
Ini adalah pidato kedua Mubarak sejak protes besar yang dimulai delapan hari lalu. Wakil Presiden Mesir yang baru diangkat, Omar Suleiman telah memulai pertemuan dengan perwakilan partai. (sa/aby)
