“Setelah kematian pendiri Turki, Mustafa Kemal Ataturk, rakyat Turki jatuh di bawah pengaruh Barat, sampai Erdogan membangunkan mereka,” katanya.
“Itulah mengapa Barat saat ini menekan kami untuk mengeluarkan kami dari wilayah ini, tetapi tidak menyadari bahwa kami telah mendapatkan kembali semangat kemerdekaan. Kami dipersenjatai dengan sains, teknologi, dan kekuatan, ”tambah Metin Külünk.
Turki baru-baru ini menyaksikan diskusi tentang apa yang disebut “tanah air biru”, sebuah rencana yang berulang kali disebutkan oleh Menteri Pertahanan Hulusi Akar untuk memaksakan kendali Turki di laut di pantainya (Laut Mediterania, Laut Aegea, dan Laut Hitam).
Tetapi rencananya mendapat kecaman keras oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara-negara di kawasan itu.
Kehadiran Turki di Irak utara dan operasi berulang di sana terhadap pejuang Kurdi telah membuat marah pemerintah di Baghdad. Kehadiran Ankara di timur laut Suriah, dengan alasan untuk menjamin keamanan perbatasannya dari Kurdi Suriah, juga telah membuatnya berselisih dengan AS.(rol)