Seorang penulis Amerika, Doyle Mc Manus mengatakan bahwa Amerika Serikat membuat musuh baru melalui kebijakan penggunaan pesawat tak berawak untuk membunuh lawan dan hal itu bisa menyebabkan mereka akan dituntut.
Penulis mengatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Los Angels Times, “Amerika Serikat menggunakan pesawat ini selama 11 tahun dalam serangan terhadap al-Qaeda di Afghanistan dan Pakistan, Yaman dan Somalia, sedangkan kontroversi ini baru muncul akhir akhir ini.
Mc Manus menambahkan bahwa kongres membuka pintu yang luas untk membahas masalah pesawat ini serta tentang legitimasi penggunaanya dalam membunuh warga sipil tak bedosa termasuk warga AS tanpa memberikan mereka untuk dapat kesempatan untuk tampil dihadapan pengadilan benar atau salahnya.
Penulis juga mengatakan bahwa pesawat tersebut juga telah membunuh seorang warga negara AS syeikh Anwar al-Awlaki di Yaman.
Dia menunjukkan bahwa anggota Kongres dan yang lainnya menuntut mengetahui Undang-Undang yang digunakan untuk mendukung AS mengenai siapa saja yang bisa dimasukkan kedalam daftar orang-orang yang harus dibunuh. Dia bertanya apakah presiden bisa memerintahkan pembunuhan terhadap warga Amerika (meskipun ia anggota Al-Qaeda) tanpa melanggar hak Konstitusional warga negara untuk mendapatkan pengadilan yang adil ?
Doyle juga menekankan bahwa serangan pesawat tak berawak AS munkin telah menewaskan lebih dari tiga ribu orang, namun pertanyaan yang terpenting adalah sejauh mana pesawat ini mampu menciptakan musuh-musuh baru melebihi dari jumlah Musuh-musuh yang ingin di hancurkannya?
Ia menjelaskan bahwa penggunaan pesaawat ini akan meningkatkan gelombang kebencian terhadap Amerika pada tingkat Global, dan Kongres tidak menunjukkan minat yang besar untuk mengatur pesawat ini secara Legal hal itu karena tidak ada tekanan publik AS yang cukup untuk mewujudkan hal tersebut. (hr/IT)