Suasana duka mewarnai bandara Yerevan, ibukota Armenia menyusul berita jatuhnya pesawat komersial Caspian Airline dengan nomor penerbangan 7908 dalam penerbangan dari Teheran ke Yerevan, Rabu (15/7). Pesawat jenis Tupolev buatan Rusia itu jatuh di sebuah ladang pertanian di kota Qazvin, 16 menit setelah lepas landas dari bandara internasional Imam Khomeini atau sekitar pukul 11.33 pagi waktu setempat.
Otoritas penerbangan Iran memastikan seluruh penumpang, terdiri dari 153 penumpang dan 15 kru nya tewas dalam kecelakaan tersebut. Diantara korban tewas, 10 diantaranya adalah tim yudo yunior Iran dan seorang anggota parlemen Iran wakil dari Armenia.
Keluarga korban sejak Rabu kemarin berkumpul di bandara Yerevan. Isak tangis terdengar begitu mereka melihat daftar nama penumpang yang dipasang pihak bandara, bahkan ada beberapa keluarga korban yang syok dan harus dirawat oleh petugas medis bandara.
Tim penyelamat sampai hari ini masih melakukan evakuasi dengan menggunakan sekop dan buldoser . Mereka mengumpulkan serpihan-serpihan dari bangkai pesawat yang hancur. Laporan Al-Jazeera menyebutkan, jatuhnya pesawat menyebabkan lubang sedalam lima meter dan lebar sekitar 10-15 meter. Dari bangkai pesawat masih tercium bau bahan bakar pesawat dan bau plastik berbaur dengan bau daging manusia yang terbakar.
Sejumlah saksi mata mengatakan, pesawat Caspian Airlines meledak di udara sebelum jatuh. Salah seorang saksi mata pada Al-Jazeera mengatakan, ia melihat "sesuatu mirip sebuah rokok yang besar, di bagian ujung pesawat yang terbakar." Setelah itu, bagian-bagian pesawat yang terbakar berjatuhan ke tanah. Pesawat sempat terbang rendah di atas pemukiman di dekat desa Janat Abad, lalu menukik dan akhirnya terhempas ke tanah.
Otoritas Armenia menyatakan mereka bekerjasama dengan otoritas Iran untuk menyelidiki jatuhnya pesawat itu. Mereka meyakini pesawat jatuh akibat mesin yang terbakar, sementara otoritas Iran menyatakan kotak hitam pesawat akan mengungkap apa yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menginstruksikan kementerian transportasinya untuk menyelidiki insiden ini. Sejumlah pemimpin negara juga menyampaikan simpati pada presiden Iran dan keluarga korban atas peristiwa jatuhnya pesawat Caspian Airlines, antara lain Presiden Rusia Dmitry Medvedev, Presiden Jerman Horst Koehler dan Presiden Uni Emirat arab Syaikh Khalifa Bin Zayed Al-Nahyan.
Peristiwa jatuhnya pesawat Caspian Airlines menjadi salah satu kecelakaan pesawat terbang terburuk di Iran. Pada Desember 2005, pesawat penumpang Lockheed C-130 jatuh di kawasan pemukiman tak jauh dari kota Teheran dan menewaskan 108 penumpangnya.
September 2006, sebuah pesawat terbakar saat mendarat di bandara Mashhad, menewaskan 29 penumpangnya. Dua bulan kemudian, tepatnya pada November 2006, sebuah pesawat militer jatuh saat lepas landas di bandara Mehrabad, Teheran, menewaskan 39 penumpangnya.
Berbagai kecelakaan pesawat Iran dalam beberapa tahun belakangan ini, tidak lepas dari embargo yang dikenakan AS terhadap Negeri Para Mullah itu. AS melarang Iran membeli pesawat dan suku cadang pesawat dari Boeing atau dari perusahaan penerbangan AS dan Eropa, sehingga Iran hanya bisa membeli pesawat-pesawat buatan Rusia, sejenis Tupolev. (ln/aljz/prtv/aby)