Umat Islam di Asia dan negara-negara Arab menginginkan Presiden AS Barack Obama tidak cuma bicara tapi harus menunjukkan tindakan nyata bagi perubahan yang dijanjikannya atas kebijakan-kebijakan pemerintah AS yang berkaitan dengan Muslim dan negeri-negeri Muslim. Penegasan itu disampaikan umat Islam di berbagai negara menjelang rencana pidato Obama di Kairo pekan ini.
Sebagian besar Muslim menyatakan, Obama harus memastikan tiga hal penting dalam pidatonya nanti, antara lain, AS harus menunjukan sikap hormatnya pada Islam, menjamin terbentuknya negara Palestina dan kepastian bahwa AS akan menarik seluruh pasukannya dari Irak. Apalagi dalam pidatonya saat pelantikan presiden AS kemarin, Obama menawarkan hubungan baru berdasarkan pada sikap saling menghormati dan kerjasama yang saling menguntungkan.
"Umat Islam akan menilai Obama dari tindakannya, buka kata-katanya," kata Mohammed Wasel, seorang warga Kairo.
"Saya betul-betul ingin melihat sesuatu yang nyata di luar pernyataan-pernyataan Obama dalam pidatonya, sesuatu yang lebih berwujud," tukasnya.
Marina Mahathir, aktivis sosial Malaysia yang juga puteri mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menegaskan hal serupa. "Obama harus membuktikan ucapannya," kata Marina.
Setelah terpilih sebagai presiden AS, Obama memang menjanjikan untuk berpidato di salah satu ibukota negara Muslim dan nampaknya, Kairo menjadi pilihan Obama. Sebagian besar umat Islam berharap Obama memberikan visi yang lebih detil tentang kebijakan-kebijakan pemerintahannya khususnya untuk wilayah Timur Tengah. Tapi tak sedikit yang bersikap skeptis terhadap Obama, terutama berkaitan dengan masalah Timur Tengah dan sikap bias AS yang pro-Israel. Obama terbukti gagal membujuk sekutunya, Israel untuk membekukan aktivitas pembangunan pemukiman di wilayah Palestina.
"Betul, terpilihnya Obama memicu gelombang harapan baru. Tapi jika Obama masih menerapkan trik-trik lama seperti pendahulunya, yang hanya melontarkan pernyataan-pernyataan manis tapi pada prakteknya mengecewakan, orang tidak akan percaya," kata Mouin Rabbani, analis politik di Yordania.
M. Salim Abdullah, Muslim keturunan Bosnia yang mengepalai perpustakaan riset Islam di Soest, Jerman menambahkan, "Obama harus membuktikan dirinya mampu mencipatakan perdamaian di seluruh Timur Tengah, jika ingin mendapat simpati umat Islam."
Setelah terpilih menjadi presiden AS, Obama kini diuji apakah bisa mewujudkan janji-janjinya untuk menciptakan "perubahan" dalam kebijakan-kebijakan pemerintahan AS yang selama ini menerapkan standar ganda. Obama masih diuji soal janjinya untuk menutup kamp penjara Guantanamo dan janjinya untuk menarik pasukan AS dari Irak. Alih-alih menarik pasukan dari Irak, Obama malah mengirim ribuan pasukan tambahan ke Afghanistan dan menimbulkan kekacauan di Pakistan.
"Pengalaman kami selama perang yang sudah berlangsung selama tiga dekade ini menunjukkan, pada akhirnya janji-janji Obama tidak terbukti. Sejak Obama berkuasa, kondisi di sini tidak berubah," kata Abdul Wasi, seorang warga Kabul yang bekerja sebagai penjaga toko. (ln/yn)