Dalam pesan audio yang diposting secara online pada hari Kamis, syekh Al Assir mendesak para pengikutnya untuk siap “bergerak Jumat ini.”
Dia juga menuduh tentara Lebanon dan Syiah Hizbullah bekerja sama dan bersekongkol melawan dia.
Menurut media Libanon, keluarga Assir menegaskan bahwa rekaman itu memang suara syekh Al Assir.
Pesan audio tersebut adalah komentar publik pertama Ulama Al Assir sejak ia berada dalam persembunyiannya dari Sidon , Lebanon selatan pada akhir bulan lalu.
Pada hari Kamis, Jaksa Militer , Hakim Saqr telah mendakwa 37 orang Muslim termasuk Sheikh Assir dan dua putranya sebagai tersangka pelaku kerusuhan di Kota Sidon , Daily Star Lebanon melaporkan.
Saqr mengatakan kelompok itu “membentuk markas militant bersenjata dengan tujuan melakukan kejahatan terhadap nyawa dan harta benda orang lain, dan merongrong kekuasaan dan merugikan kewibawaan negara.”
Sheikh Assir adalah pendukung setia militan pembebasan Suriah yang melawan Rezim Assad. Pasukan keamanan Lebanon sangat gencar mencari ulama tersebut sejak akhir bentrokan yang mematikan antara pendukungnya dan pasukan militer di Sidon bulan lalu.
Dalam pesan audio Kami situ , Sheikh Assir mengklaim bahwa peran Syiah Hizbullah terlihat jelas dalam pertempuran itu “dalam kepemimpinan, manajemen dan pengawasan untuk memastikan tentara menjalankan perintah.”
Tentara Libanon telah berjanji untuk berjuang sampai menemukan Syeikh yang secara sepihak dianggap takfiri, militan radikal oleh Syiah dan militer Lebanon yang telah dipengaruhi oleh kekuatan Syiah Hizbullah. (Ptv/Dz)