Perusahaan asuransi kesehatan di Belanda, Agis dan perusahaan farmasi Mediq bekerja sama memberikan pelayanan khusus "Cek Kesehatan Ramadan" bagi komunitas Muslim selama bulan puasa.
Pelayanan ini memberikan jasa konsultasi bagi mereka yang berpuasa seputar bagaimana mengatur pola makan sebelum dan sesudah berpuasa. Terutama bagi mereka yang masih harus mengkonsumsi obat-obatan selama bulan puasa.
Menurut perusahaan farmasi Mediq, berdasarkan survei, 70 persen Muslim yang mengkonsumsi obat-obatan tetap ingin berpuasa selama bulan Ramadan. "Kami tahu banyak tidak mau menjalankan pengobatan selama bulan puasa. tapi kami menyarankan agar mereka tetap melakukannya. Sepertiga dari klien kami adalah Muslim," kata Willem van den Spijker, seorang ahli farmasi dari Helmond.
Ia mengatakan, orang yang menunaikan puasa bulan Ramadan masih bisa berpuasa tanpa harus mengganggu konsumsi obat-obatan berdasarkan resep yang diberikan dokter. "Kami mencoba memberi penjelasan pada mereka tentang perlunya dan manfaat untuk menaati jadwal minum obat yang diresepkan dokter. Kadang kami mengurangi dosisnya, setelah berkonsultasi dengan spesialisnya," jelas Willem.
"Banyak klien kami yang Muslim penderita diabetes, oleh sebab itu, menjalani proses pengobatan sangat penting," sambungnya.
Informasi yang benar tentang pengaturan minum obat saat berpuasa, dibutuhkan bagi komunitas Muslim di Belanda yang sedang menunaikan ibadah puasa Ramadan saat ini agar terhindar dari penggunaan obat yang tidak benar, yang akan menimbulkan resiko kesehatan jangka panjang dan biaya sosial yang lebih tinggi. (kw/IE/DT)